Pengelolaannya Digoyang Lagi, Ahli Waris Ingin Fokus Kembangkan Makam Sultan Suriansyah

 

WAWANCARA:  Ketua Yayasan Restu Sultan Suriansyah Syarifudin Nur, SE - Foto Dok

BORNEOTREND.COM – Sejumlah warga mendatangi Balai Kota Banjarmasin pada Kamis (8/7/2021) lalu. 

Mereka menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, khususnya Ketua Tim Penyelesaian Permasalahan Pengelolaan Kompleks Makam Sultan Suriansyah Doyo Pudjadi, untuk menyelesaikan polemik Makam Sultan Suriansyah.

Terkait masalah tersebut, salah satu ahli waris dari dzuriat atau keturunan Sultan Suriansyah Khatib Dayan Patih Masih Syarifudin Nur, SE mengaku, pihaknya tidak terlalu ambil pusing terhadap polemik Pengelolaan Kompleks Makam Sultan Suriansyah yang kembali digaungkan oleh pihak tertentu.

“Saat ini kita hanya fokus merawat dan mengembangkan situs peninggalan sejarah Musium Makam Sultan Suriansyah agar menjadi lebih baik lagi,” ungkap Abah Sultan sapaan akrabnya.


Baginya secara yuridis formil sudah jelas bahwa pihaknya adalah dzuriat para ahli waris dari silsilah keturunan tersebut.

"Secara silsilah kami masih menyimpan semua bukti datanya, kalaupun ada pihak lain yang mengaku sebagai dzuriat dan berupaya mengambil alih kepengurusan makam, itu bisa dipastikan bukan dari ahli waris," tegas Ketua Yayasan Restu Sultan Suriansyah itu.

Ada pun pihak yang mengklaim sebagai keturunan, dari berbagai investigasi yang dilakukan pihaknya bukanlah penduduk asli yang berdomisili disekitar makam, apalagi ada nasab dan garis keturunan yang terkait kepada para tokoh yang bermakam disekitar Makam Sultan Suriansyah.

"Atas dasar tersebut kami sebagai ahli waris tidak peduli adanya pihak luar yang mengklaim berencana mengambil alih kepengurusan makam. Namun bila mereka (penduduk sekitar makam) mau mengelola lahan parkir dipersilahkan saja asal teratur dan tertib. Untuk kepengurusan pengelolaan dalam area makam tentunya tidak dapat kami serahkan kepada pihak luar, karena ini urusan adat istiadat leluhur kami yang sudah diamanahkan secara turun temurun oleh pendahulu kami," tambahnya.

Dalam kesempatan ini dirinya juga meluruskan terkait pemberitaan miring yang mengatakan adanya beberapa benda yang hilang dicuri serta tidak terawatnya dengan baik keberadaan museum di area makam.

"Museum tersebut tidak ada benda pusaka sakral dari para tokoh makam, benda pusaka senjata dan lain-lain dirawat oleh ahli waris sendiri. Di museum hanya ada benda senjata seperti keris yang dihibahkan oleh orang yang tidak mampu lagi merawatnya. Sehingga menyerahkannya agar dirawat sekaligus menambah koleksi museum,” bebernya.

Sebagai ahli waris pihaknya selalu merawat kebersihan area tersebut. Kalau untuk bagian atap sendiri, dari awal dibangun keberadaan atap tersebut memang belum diganti dan terlihat cukup parah, dikarenakan masih mencari keberbagai daerah untuk mendapatkan kualitas atap dari bahan sirap yang bagus.

"Saat ini museum lebih banyak ditutup sambil mengumpulkan dana perbaikan. Nanti kalau semua sudah selesai direnovasi, secepatnya kita akan aktifkan kembali. Bahkan kita sudah buatkan situs website edukasi yang masih dalam proses penginputan informasi. Ada pun websitenya sendiri yaitu  www.restusultansuriansyah.com, yang berisi tentang sejarah Makam Sultan Suriansyah hingga seputar Kerajaan Banjar hingga berdirinya Kota Banjarmasin," tukasnya.

Penulis: Arief Rahman

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال