Biaya Umrah Naik Sampai Rp40 Juta per Jemaah

 

Ilustrasi. Pelaksanaan ibadah umrah.
(Foto: nett)


BORNEOTREND.COM - Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi menyatakan biaya umrah pada tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp35 juta-Rp40 juta per jemaah.

Harga tersebut naik pesat dibandingkan harga sebelum pandemi yang hanya dibanderol sekitar Rp20 juta-Rp25 juta saja.

Menurut dia, harga naik drastis karena ada kewajiban tes kesehatan dan karantina. Syam merinci dibutuhkan setidaknya Rp28 juta untuk biaya umrah, PCR, dan karantina di Arab Saudi.

Namun, bila menghitung karantina setiba di Tanah Air, ia perkirakan harga naik menjadi Rp35 juta-Rp40 juta per orang.

"Rp28 juta hanya paket Jeddah to Jeddah termasuk PCR dan karantina di Saudi, namun ini untuk harga terendah. Semua bergantung dapat atau tidak hotel karantina yang kita inginkan, juga harus kerja sama dengan maskapai," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (10/1).

Kendati sudah mengestimasikan harga umrah, namun Syam mengaku pihaknya belum siap memberangkatkan jemaah dalam waktu dekat karena panjangnya masa karantina.

Dia menjabarkan untuk saat ini pemerintah mensyaratkan kewajiban karantina 7 hari 6 malam di hotel. Jika PCR di bandara positif, maka jemaah akan dipindahkan ke Wisma Atlet.

"Jemaah kami kebanyakan membutuhkan waktu cuti hanya 12 hari kerja," imbuh dia.

Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) untuk pertama kalinya sejak pandemi covid-19 melepas 419 jemaah umrah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Sabtu (1/8).

Sejatinya, rencana awal pemberangkatan umrah sudah ditetapkan pada 13 Desember 2021 lalu. Namun, Kemenag masih menahan dan membatalkan rencana tersebut dengan melihat kondisi pandemi covid-19 pada akhir tahun.

Sumber: CNN Indonesia





Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال