Cagat Bulu Awak

 


Noorhalis Majid
(Paribasa dan ungkapan Banjar, refleksi budaya)


BORNEOTREND.COM - Ada perasaan mencekam -takut, sehingga menimbulkan reaksi pada tubuh. Begitu pula bila ada nuansa-nuasana yang berbeda lain dari biasanya. Ternyata, tubuh sangat peka terhadap berbagai perubahan yang diakibatkan rasa takut, seram dan sebagainya. Itulah makna cagat bulu awak.

Berdiri bulu roma, demikian arti harfiahnya. Bukan hanya karena melihat atau merasakan suasana mistis, sekedar mendengar cerita saja, dapat mengakibatkan reaksi seperti itu. Bahkan, melewati daerah yang dianggap angker –kuburan, rumah kuno atau pohon besar yang sarat cerita mistis, dapat menimbulkan imajinasi dan rasa takut, akhirnya tubuh pun bereaksi.

Bisa pula sebagai penguat, tentang sesuatu yang diceritakan. Ketika menyampaikan kisah menyeramkan, atau penuh nuansa ghoib, saat bulu roma berdiri, seolah menjadi penguat bahwa cerita tersebut benar, karena tubuh turut merespon –memberi isyarat. Juga biasa dianggap sebagai pertanda, hadirnya mahluk ghoib tidak kasat mata, dan kehadirannya tidak jauh dari posisi berdiri.

Banjar sangat dekat dengan cerita-cerita alam ghoib, biasa disebut “urang halus”. Dahulu, tahun 80-an, bahkan hingga 90-an, masih sering dijumpai orang kesurupan makhluk-makhluk yang mengaku sebagai tokoh atau orang terkenal zaman dulu. Begitu seringnya tokoh-tokoh tersebut datang melalui tubuh orang kesurupan, hingga muncul anggapan bahwa tokoh-tokoh legenda dulu tidak meninggal, hanya pindah alam saja. 

Tokoh seperti Putri Junjung Buih, Sukmaraga–Patmaraga, Putri Melati, Putri Cempaka, dan lain sebagainya, sering datang dan bahkan diajak berkomunikasi melalui perantara tubuh orang kesurupan. Suasana saat berbincang cukup menegangkan, seolah benar hadir tokoh yang bersangkutan, dan mampu menceritakan banyak hal pada zamannya. Entah percaya atau tidak, peristiwa orang kesurupan pada waktu itu, bukan pemandangan aneh. Bahkan kesurupan masal, hingga ratusan orang, sering terjadi. 

Ungkapan ini memberikan pelajaran, tubuh dapat menjadi saksi, bukti tentang cerita – kisah atau peristiwa, yang dianggap mencekam –menakutkan dan penuh misteri. 

Cerita yang disampaikan, boleh biasa saja, tapi ketika tubuh bereaksi, maka hal yang biasa tersebut dapat menjadi serius, didengarkan dengan penuh hikmat, karena ada nuansa yang tidak biasa-biasa saja - suasana yang menyebabkan cagat bulu awak. (nm)


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال