Edy Mulyadi Diminta Diproses Hukum

 

Pernyataan Edy Mulyadi di channel akun youtube bersangkutan.
(Foto: youtube)


BORNEOTREND.COM - Sebagaimana diketahui, jagad media sosial sedang viral perihal pernyataan Edy Mulyadi, yang disebut sebagai Caleg (calon legislatif) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam video berdurasi 58 detik yang diunggah akun Twitter @RiuRizki Utomo_
.

"Bisa memahami gak, ini ada tempat sebuah elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy Mulyadi dalam potongan video segmen pertama.

"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain gw bangun di sana," tutur Edy Mulyadi dalam potongan video segmen kedua.

"Enggak ada, nih, sampeyan tinggal dimana om ajab, di Jakartanya Jakarta mana, mana mau dia tinggal di Gunung Sahari (Jakarta Pusat) dipindah ke Kalimantan Penajam sana untuk beli rumah di sana. Gw mau jadi warga ibukota baru. Mana mau," ucap Edy Mulyadi dalam video segmen ketiga.

Pada video segmen ketiga tersebut ada seorang di belakang Edy Mulyadi yang menimpali ucapannya. "Hanya monyet," kata pria tersebut. Ucapan pria tersebut kemudian dibarengi dengan gelak tawa peserta diskusi tersebut.

Sontak video yang viral diatas langsung direspon oleh sejumlah elemen masyarakat, diantaranya Koalisi Pemuda Kalimantan Timur. 

Dalam pernyataannya ada 5 poin yang disampaikan, antara lain memerintahkan Edy Mulyadi meminta maaf ke publik dan aparat segera memproses hukum yang bersangkutan.

Koalisi Pemuda Kalimantan Timur juga menyatakan mendukung proses pemindahan ibu kota negara yang baru. Diakhir pernyataan yang diikuti puluhan orang itu, mengkahiri dengan yel-yel: "Pemuda Kaltim bersatu, tangkap Edy Mulyadi."

Sementara, lewat IG-nya, Ketua Umum HIPMI, H. Mardani H. Maming, juga menampilkan video Edy Mulyadi tersebut, dengan memberi komentar: "Hati-hati dalam menyatakan pendapat saya bangga lahir di Kalimantan yang menjadi bagian NKRI dan mendukung segala kebijakan Pak Jokowi sebagai pemerataan pembangunan."

Sedangkan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid menegaskan, Edy Mulyadi bukan kader internal PKS. Diketahui, jurnalis senior tersebut memberikan kritikan keras terhadap penunjukan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai tempat jin buang anak.

"Beliau bukan kader PKS. Memang pernah jadi caleg PKS pada Pemilu 2019, tapi dari jalur eksternal Partai atau non kader," kata Hidayat Nur Wahid, Minggu (23/1/2022) kepada MNC Portal.

Sehingga apa yang disampaikan Edy Mulyadi terkait Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur tidak mewakili pernyataan resmi PKS.

"Maka pernyataan-pernyataan beliau sama sekali tidak mewakili kader PKS atau sikap resmi PKS. Sikap PKS soal IKN sudah disampaikan oleh FPKS DPR RI, para Jubir maupun pimpinan PKS," kata Hidayat Nur Wahid.

Editor: Khairiadi Asa




Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال