TIMBANG GULA: Aktivitas buruh di salah satu distributor gula di Kota Banjarmasin - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Pemeritah melalui Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) akan membuka keran impor untuk beberapa komoditas pangan seperti gula, daging sapi dan bawang putih.
Impor ini dilakukan untuk memastikan ketiga bahan pangan tersebut akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri selama setahun ke depan.
Atas kebijakan tersebut, Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H Aftahuddin mengaku mendukungnya, apalagi jika gula yang diimpor nantinya merupakan jenis Raw Sugar, bukan gula jadi.
"Kalau Raw Sugar kan banyak dampaknya. Misalnya pabrik gula bisa beroperasi lagi karena Raw Sugar harus digiling dulu agar siap konsumsi. Kemudian Raw Sugar juga sangat diperlukan untuk pengusaha kue dan kudapan, karena lebih bersih dan kompetitif harganya," ujarnya, Kamis (20/1/2022).
Saat ini untuk harga gula di Kalsel sendiri untuk tingkat distributor mencapai Rp13.100 perkilonya. Ada pun dieceran dijual sebesar Rp14.000 perkilonya.
WAWANCARA: Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H Aftahuddin - Foto Dok |
"Harga segitu masih cukup kompetitif bagi masyarakat. Stoknya juga masih diangka 300 - 500 Ton. Itu cukup sampai Ramadhan nanti karena terus dipasok oleh pabrik di Surabaya maupun Makassar," tambahnya.
Apalagi jika nantinya gula impor bisa didatangkan oleh Pemerintah sebelum momen Ramadhan. Kalau itu terjadi ia optimis selama momen Ramadhan sampai Lebaran harga dan stok gula dipasaran akan sangat terkendali.
"Tidak ada lagi kenaikan kalau itu terjadi, karena pasokan dipasaran berlimpah walau pun kebutuhan naik 10 - 20 persen karena adanya pedagang musiman yang berdagang selama Ramadhan," tukasnya.
Penulis: Arief Rahman