WAWANCARA: Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Kelangkaan LPG 3 Kg alias gas bersubsidi masih kerap terjadi di tengah masyarakat Kota Banjarbaru. Kalaupun ada harga si melon dijual dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi yang dipatok Pertamina.
Kelangkaan dan harga mahal ini lah yang sering dibahas dalam pertemuan forum RT dan RW se-Kota Banjarbaru.
Ketua RW 03 Kelurahan Sungai Tiung Abdul Hamid mengatakan, kalau pun ada harga gas melon di wilayahnya terbilang mahal antara Rp25.000 – Rp35.000 pertabungnya. Hal inilah yang sering menjadi keluhan warga.
Ditambah pangkalan gas di RW 01-RW 03 Kelurahan Sungai Tiung belum ada pangkalan LPG.
“Kalaupun ada harus mencari ke pangkalan RW lain yang sudah mempunyai pangkalan resminya,” ujarnya.
Terkait pangkalan dikatakannya sudah mengusulkan ke Pemko Banjarbaru untuk disediakan di wilayah RW-nya.
“Kami berharap usulan bisa diterima oleh mereka dan bisa ditindak dengan cepat,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengatakan, menyikapi hal itu Pemko Banjarbaru akan lakukan penambahan pangkalan LPG 3 Kg untuk masyarakat Banjarbaru.
“Nanti akan ada penambahan jumlah pangkalan di Kota Banjarbaru,” tegasnya pada saat pertemuan bulanan forum RT/RW se Kota Banjarbaru.
Rencanaya Pemko akan menambah pangkalan di Banjarbaru yang akan melibatkan RT dan RW seluruh kelurahan.
“Ada 32 pangkalan yang akan ditambah Pemko Banjarbaru,” tuntasnya.
Sumber: Nett