KLARIFIKASI: Manajemen RSUD Balangan didampingi Plt Kepala BPBD H Rahmi memberikan klarifikasi terkait isu warga yang lumpuh akibat divaksin – Foto Dok |
"Terkait dengan informasi, RSUD Balangan merawat pasien yang diduga karena kejadian ikutan pasca imunisasi. Dengan demikian kita akan menyampaikan kondisi yang telah dilakukan perawatan di rumah sakit," ungkap Direktur RSUD Balangan dr Sudirman.
Sejak pasien masuk RSUD tanggal 15 Januari 2022, sebutnya, pihaknya memiliki tim medis yang diwakili oleh Kabid Pelayanan Medis dr Sindho Buana, dalam perawatan pada pasien selama tiga hari.
"Pasien W yang kita tangani di Ruang Melati RSUD Balangan, secara kronologis pasien ini datang 15 Januari 2022 pada pukul 9 malam, pada saat tersebut pasien datang dengan keluhan nyeri kepala kurang lebih 1 Minggu, badan terasa lemas," ujar Kabid Pelayanan Medis RSUD Balangan dr Sindho Buana.
Kemudian, lanjutnya, ada tambahan mual dan muntah, kemudian setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium. Dari hasil diagnosa sementara dan setelah dikonsultasikan dengan Dokter UGD dan Dokter Penyakit Dalam mengarah kepada infeksi saluran kemih, dan hepatitis B.
“Kemudian setelah dilakukan perawatan dari dokter penyakit dalam mengusulkan ke dokter spesialis saraf dan mata," sebutnya.
Karena dikonsultasikan dengan dokter spesialis saraf, pasien tersebut mengalami gangguan gerakan bola mata sebelah kiri dan leher terasa kaku.
"Dari hasil pemeriksaan dokter spesialis saraf diagnosa sementara diduga adanya infeksi di selaput otak dan dicurigai ada tumor," jelasnya.
Kemudian juga dari hasil pemeriksaan dokter spesialis mata, adanya pembengkakan dalam bola mata sehingga tekanannya berlebih.
"Ke depannya disarankan akan dilakukan pemeriksaan tambahan CT Scan, baik itu kepala ataupun mata, untuk menambah memperkuat hasil diagnosanya seperti apa," sebutnya.
Namun yang jelas pasien tersebut, lanjutnya, memang ada infeksi saluran kemih dan terinfeksi virus dari hepatitis B.
Adapun menurut Dokter spesialis penyakit dalam dr Riswanto yang menangani pasien, sangat tidak mungkin penyakit yang diderita pasien akibat KIPI vaksin, dikarenakan pasca menerima vaksin pertama pasien tidak ada reaksi alergi, sedangkan pasien muncul gejala setelah lebih dari 48 jam setelah vaksin yang kedua.
Penulis: Sri Mulyani