Ilustrasi. Bendera kebangsaan Korea Utara (Foto: nett) |
BORNEOTREND.COM - Sejumlah negara ini masuk dalam daftar negara yang paling dibenci di dunia. Bukan tanpa alasan, tiap negara tersebut ternyata memiliki latar belakang masing-masing yang membuat reputasi mereka buruk di mata dunia.
Data ini diperoleh dari laman penyedia informasi internasional Count Shout dan CNBC Indonesia. Menurut sumber, alasan utama negara-negara ini dibenci oleh penduduk dunia adalah kebijakan pemerintah dari negara tersebut.
"Alasan utama adalah kebijakan pemerintah negara tersebut. Terorisme, konflik internal, kebijakan dan sejarah invasi, pelanggaran hak asasi manusia, konflik keturunan, dan lainnya dapat berkontribusi (pemicu kebencian)," tulis Count Shout dan dikutip detikEdu, Selasa (1/2/2022).
Contohnya, ada Korea Utara yang dikenal sebagai negara dengan hak asasi manusia terburuk di dunia. Atau, Israel yang dibenci karena konflik yang tidak berkesudahannya. Adapun daftar lengkapnya dapat disimak pada pemaparan berikut.
1. Jerman
Jerman memiliki masa lalu yang buruk karena Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Selama memimpin ia banyak melakukan kekerasan. Sebab itu, dimungkinkan masih banyak penduduk dunia yang belum bisa melupakan rasa sakit dari penderitaan tersebut.
2. China
China merupakan negara yang memiliki peranan penting dalam produksi barang dan teknologi. Banyak produk dari China tersebar luas di berbagai negara.
Meskipun demikian, banyak yang tidak menyukai Negeri Tirai Bambu ini dikarenakan China pandai meniru barang-barang asli. Ditambah lagi, kemungkinan asal usul COVID-19 berawal dari peternakan satwa liar di China sebagaimana disebut oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
3. India
India dikenal sebagai negara yang padat penduduk. India menjadi negara yang paling dibenci karena gaya hidup mereka yang jorok. CNBC Indonesia juga menyebut, India dinilai masih tergolong negara diskriminatif terkait masalah kasta, warna kulit, ras, agama, hingga jenis kelamin.
"Penduduk di sana juga terbilang diskriminatif karena masih mempermasalahkan kasta, warna kulit, ras, agama, hingga jenis kelamin," tulis CNBC Indonesia.
4. Korea Utara
Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika Korea Utara merupakan negara yang paling otoriter di dunia. Bahkan, negara ini memegang rekor sebagai negara dengan hak asasi manusia terburuk di dunia.
"Pemerintahan represif yang dipimpin oleh Kim Jong Un membatasi semua hak dasar rakyat, termasuk kebebasan berekspresi, bergerak, media independen, dan informasi," tulis Count Shout.
Negara ini pun disebut-sebut memiliki gudang senjata nuklir yang terus berkembang. Hal tersebut pula yang menimbulkan ancaman besar bagi seluruh dunia.
5. Israel
Kebencian publik dunia terhadap Israel tentunya mengarah pada konflik yang belum berujung dengan Palestina. Konflik ini menimbulkan kekerasan fisik hingga pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran pada masyarakat sipil yang tidak bersalah.
6. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara maju, modern, dan menjadi percontohan dunia dalam banyak hal utamanya budaya. Namun sayangnya, Negara Paman Sam ini kerap menimbulkan kontra bagi mata dunia karena kebijakan luar negerinya dan campur tangannya dalam masalah internal negara lain.
Isu-isu seperti supremasi kulit putih, diskriminasi rasial, kejahatan kebencian, dan budaya senjata telah menodai citra negara ini.
7. Rusia
Negara ini disebut memiliki banyak 'musuh' dari beberapa negara di Eropa. Selain itu, Rusia dikenal kerap ikut campur dalam urusan negara lain dan menjalankan operasi militer rahasia yang melahirkan ketidakpercayaan dari negara lain.
Salah satu konflik panjang yang masih belum terbendung, misalnya, adalah konflik antara Rusia dan Ukraina.
8. Inggris
Walaupun memiliki sejarah yang mengesankan, Inggris termasuk negara yang paling dibenci karena disebut sebagai negara penjajah. Pembantaian Jallianwala Bagh dan Pembantaian Palchitaria adalah di antara banyak kekejaman dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Kerajaan Inggris.
9. Pakistan
Pakistan menjadi negara yang menimbulkan amarah masyarakat dunia karena kasus pelanggaran berat hak asasi manusia. Selain itu, negara ini juga dianggap tempat persembunyian sejumlah organisasi teroris, seperti Al-Qaeda.
"Pakistan, (negara yang) wilayah perbatasannya telah menjadi pelabuhan bagi Taliban dan al-Qaeda yang semakin kuat," bunyi keterangan dari Center of American Progress.
Editor: Khairiadi Asa