“Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa dan Mi’raj adalah perjalanan beliau menuju Sidratul Muntaha alias langit ke tujuh untuk menjemput perintah Shalat,” kata Ustadz H Burhanu Syarief Al-Banjari.
Lebih lanjut Ustadz H Burhanu Syarif mengatakan, adapun tujuan dan peristiwa Isra Mi'raj selain menjemput perintah shalat juga merupakan kesempatan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk melihat mukjizat dan betapa luar biasanya kekuasaan Allah.
“Isra’ Mi’raj juga menjadi penghibur (tasliyah) atas kesedihan Nabi SAW setelah istri beliau Khadijah dan Abu Thalib wafat,” katanya.
Panitia penyelenggara acara Isra dan Mi’raj dari Majelis Ta'lim Fii Hadratinnabi Desa Halubau Ambuyang H Umar Hadi mengucapkan terima kasih kepada para jamaah majelis dan masyarakat atas bantuan dan kerjasamanya dalam pelaksanaan Isra Mi'raj sekaligus Haul Guru Sekumpul yang ke-17.
Menurutnya, selain pelaksanaan acara Isra Mi'raj dan Haul Guru Sekumpul pihaknya juga ingin mengenalkan Majelis Ta'lim Fii Hadratinnabi yang lokasinya berada di tengah-tengah kabun karet Desa Halubau Ambuyang RT 01 Kecamatan Paringin Selatan.
“Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya kegiatan ini, warga Balangan maupun luar Balangan bisa mengetahui ada Majelis Ta'lim Hadratinnabi di Desa Halubau Ambuyang, dimana majelis ini dilaksanakan setiap minggu sore dan yang memimpin acara majelis ini merupakan ulama dari Barabai yakni Ustadz H Burhanu Syarief dan majelis ini sudah berdiri kurang dari satu tahun,” ucapnya.
Selain melaksanakan pengajian dan tausiyah, lanjutnya, majelis ini juga melaksanakan kegiatan rutinitas yakni menggalang syarikat rukun kematian sebesar Rp 5.000 bagi yang mau ikut kegiatan tersebut. Yang mana dana rukun kematian itu dibayar tiap kali ada yang meninggal saja dan dana tersebut diserahkan langsung kepada warga yang meninggal.
“Kami berharap adanya dukungan pemerintah dan MUI Balangan terhadap Majelis Ta'lim Fii Hadratinnabi agar bisa berkembang dan lebih dikenal masyarakat untuk ke depannya,” tutup H Umar Hadi.
Penulis: Sri Mulyani