BERTUGAS: Petugas PLN saat bertugas memperbaiki jaringan kelistrikan yang tersangkut pepohonan - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Kondisi cuaca ekstrem yang ditandai dengan meningkatnya curah hujan deras di sertai petir dalam beberapa hari terakhir di beberapa Wilayah Kalsel, berdampak pada potensi naiknya debit air di lingkungan kita. Hal ini mengharuskan masyarakat lebih waspada atas segala kemungkinan terjadinya bahaya dari korsleting listrik dampak dari cuaca ekstrem.
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah melalui Senior Manager Distribusi Dian Herizal mengimbau kepada masyarakat harus tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan, karena biasanya cuaca buruk seperti ini berdampak kepada kelistrikan. Walaupun PLN sudah memitigasi potensi gangguan agar sistem jaringan kelistrikan tetap terjaga dan aman.
"Masyarakat harus selalu waspada dengan memperhatikan dan memastikan instalasi kelistrikan di rumahnya dalam kondisi aman. Instalasi rumah ini penting karena apabila terkelupas dan terjadi kebocoran di rumah yang sedang mengalami banjir dapat menjadi penghantar dan berpotensi terjadinya korsleting," ungkapnya.
Disadur dari laman resmi BMKG Kalsel, masyarakat tetap harus waspada karena potensi hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang, sore dan malam hari masih dapat terjadi.
"PLN sejauh ini telah melakukan preventive action dengan pemeliharaan rutin berupa perabasan pemotongan dahan pohon yang berdekatan dengan jaringan listrik maupun perbaikan atau penggantian asset seperti tiang keropos, konstruksi LV Board terlalu rendah, andongan kabel rendah yang berpotensi menjadi penyebab gangguan, guna mengantisipasi terjadinya bahaya yang ditimbulkan. Mengacu pada Perda Propinsi Kalimantan Selatan No. 09 Tahun 2012 tentang Pengaturan pohon pada ruang bebas Saluran Udara Tegangan Menengah Jarak jaringan (SUTM) radius aman dengan jaringan listrik adalah 3 (tiga) meter,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini pihaknya tidak henti-hentinya mengimbau dan menyarankan masyarakat, jika ada potensi yang bahaya, pohon atau bangunan yang berdekatan dengan jaringan, agar tidak melakukan tindakan sendiri supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya ada terjadi pohon tumbang atau bangunan roboh akibat angin kencang, masyarakat diminta segera menghubungi PLN. Ditakutkan jika terjadi sentuhan ke jaringan bisa membahayakan masyarakat.
“Saran kami apabila masyarakat menemukan hal tersebut agar segera dilaporkan ke PLN jika perlu pengamanan, kami siap melakukan pengaman dan perbaikan. Kami akan melakukan pengamanan sementara selama pengerjaan, kemudian setelah dipastikan semua sudah aman, listrik kita alirkan kembali,” timpalnya.
Dampak yang sangat dirasakan oleh PLN dengan kondisi cuaca saat ini. Berpengaruh dari sisi jaringan dengan potensi pohon roboh. Hal ini secara langsung akan mengganggu kontinuitas penyaluran listrik kepada masyarakat. Di samping itu juga sangat mengkhawatirkan ketika jaringan roboh ditimpa pohon tumbang. Jika saat itu ada orang secara kebetulan di samping jaringan sangat berpotensi terjadinya bahaya ditimbulkan. Selain itu dirinya juga berharap kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dengan selalu waspada kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
“PLN berharap dengan menyampaikan imbauan agar masyarakat tetap berhati-hati. Jika melihat potensi bahaya, jangan melakukan tindakan langsung, harus berkoordinasi dengan PLN terdekat supaya kita sama-sama menjaga keamanan,” katanya.
Meskipun sudah melakukan berbagai upaya agar suplai listrik tetap terjaga, Dian menegaskan bahwa gangguan alam ini merupakan salah satu faktor utama penyebab padam yang terjadi diluar kendali PLN.
Terutama gangguan petir yang masih terjadi di cuaca ekstrim seperti saat ini yang bisa menyebabkan gangguan pada jaringan kelistrikan secara meluas. Maka dari itu apabila terjadi padam, Dirinya meminta bantuan masyarakat untuk segara melapor kepada PLN melalui aplikasi PLN Mobile, atau Contact Center 123.
"Apabila masyarakat menemukan potensi gangguan jaringan PLN, atau terjadi padam, bantu kami dengan segera lapor dengan menghubungi via aplikasi PLN Mobile, ataupun Contact Center PLN 123," pungkasnya.
Sumber: Rilis PLN