BERI PENJELASAN: Juri dari PPBI Provinsi memberikan penjelasan tentang jenis tanaman bonsai yang langka kepada Komandan Kodim 1022/TNB Letkol CPM Rahmat Trianto MSi MTr (Han) – Foto Dok |
BORNEOTREND.COM - Ratusan pohon bonsai milik para kolektor yang tergabung dalam komunitas Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Banua wilayah cabang Tanah Bumbu dipamerkan dalam kegiatan Pameran dan Kontes Bonsai dengan tema "Go Green Tanah Bumbu".
Pohon bonsai dengan nilai jual mulai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah ini bersaing di Pameran dan Kontes Bonsai di area parkir halaman Auditorium Kapet, Sabtu (26/03/2022).
Komandan Kodim 1022/TNB Letkol CPM Rahmat Trianto MSi MTr (Han) yang hadir untuk membuka event tersebut berharap pameran dan kontes bonsai seperti ini dapat terus diadakan rutin ke depannya sehingga yang bergerak di bidang bonsai bisa terus bergeliat, khususnya bagi Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesian (PPBI) di wilayah Tanah Bumbu.
"Sehingga pameran bonsai terus bisa bergerak, terus bisa berkembang sehingga pergerakan bonsai di Tanah Bumbu terus berkembang bersama-sama," katanya.
Letkol Rahmat berpendapat bahwa hidup itu juga harus didampingi dengan seni. Manifestasi seni tersebut salah satunya dapat diwujudkan melalui pohon bonsai yang di dalamnya juga memiliki nilai ekonomis tinggi. "Semoga pameran ini bisa memberikan manfaat kepada seluruh perserta bonsai," imbuhnya.
Di samping berkeliling dan mengamati langsung ratusan pohon bonsai milik para peserta, Letkol Rahmat Trianto juga diberi kesempatan oleh panitia acara untuk memberikan penilaian terhadap pohon bonsai milik peserta.
BERI PENIALAIAN: Komandan Kodim 1022/TNB Letkol CPM Rahmat Trianto MSi MTr (Han) memberikan penilaian kepada tanaman bonsai langka asli dari Kalimantan – Foto Dok |
Ketua panitia acara pameran dan kontes bonsai, Bonny menjelaskan ada sekitar kurang lebih 300 pohon bonsai dan jenis lainnya yang dipamerkan sampai Minggu (27/04/2022).
"Ada 300 lebih pohon yang ikut bagian dari kontes bonsai dan semuanya adalah bonsai-bonsai terbaik yang dimiliki kolektor di Tanah Bumbu. Kita sangat bangga teman-teman mengeluarkan pohon-pohon terbaiknya untuk diikutsertakan dalam kontes," katanya.
Menurutnya, semua kalangan dapat berperan serta dalam pameran pohon bonsai. Terlebih lagi, kaum milenial saat ini juga mulai menjadikan pohon bonsai sebagai investasi jangka panjang.
"Karena tidak ada bonsai itu tambah lama tambah murah (harganya). Tambah lama itu tambah mahal. Karena tingkat kematangan tinggi dan lain-lain," katanya menegaskan.
Sementara itu, perwakilan dari Jhonlin Group, H Ragil mengatakan, sebagai sponsor kegiatan sangat mengapresiasi dan berharap ke depannya acara yang digelar lebih besar lagi untuk meningkatkan ekonomi UMKM terlebih di masa pendemi seperti sekarang ini.
“Kami perwakilan dari Jhonlin Group pada intinya sangat senang dan sangat mengapresiasi sekali jenis tanaman yang dipamerkan. Kebetulan saya juga perwakilan dari panitia. Yang paling dominan di sini spice endemik. Ini adalah jenis Cucur Atap atau yang disebut tanaman Sapu-Sapu. Sapu-Sapu dan yang lainnya adalah jenis Cendrawasih ASI yang menonjol di sini. Memang rata-rata jenis spice itu yang dominan tapi diharapkan untuk ke depan semua jenis itu menjadi wakil untuk kontes,” katanya.
Penulis: Jack