Masdar, Pembuat Laung Banjar, Seniman Serba Bisa

 

Masdar dengan koleksi berbagai motif/desain laung Banjar buatannya, beralamat Jl Veteran Gg Tanjung Raya Banjarmasin Timur.
(Foto: Khairiadi Asa)


BORNEOTREND.COM - Kecintaannya terhadap seni (kesenian) Banjar memang tertanam sejak lama, sejak usia sekolah. Mulanya ia merupakan pembuat panting (alat musik khas Banjar), sarung/kumpang keris atau belati. Kini lebih banyak menekuni pembuatan laung (tutup kepala) khas Banjar dan pimpinan musik panting "Janar Putih". 

Pemasaran laung Banjar yang sudah puluhan tahun digeluti Masdar bersama istri di rumahnya, bertuliskan "Rumah Laung Banjar" di Gg. Tanjung Raya Jl. Veteran Sungai Bilu, Sungai Bilu, Banjarmasin Timur ini ternyata pembelinya tak hanya datang dari wilayah Kalsel.

"Yang langsung datang ke tempat saya memesan laung Banjar ini ada dari Malaysia, Kalimantan Timur, Barat dan Tengah. Juga ada seniman-seniman di Jawa ikut memesan mungkin sebagai koleksi dan juga untuk dipakai mereka, karena khas Banjar," kata Masdar ditemui di rumahnya, Minggu (3/4/2022). 

Saat ini menurut Masdar pemakaian laung Banjar sudah cukup populer di kalangan masyarakat Banjar. Baik melalui pemerintah daerah ataupun kalangan lainnya, LSM atau lembaga nonpemerintah. Laung Banjar itu sendiri ada beberapa jenis dan peruntukannya. 

"Kabupaten Banjar itu sekarang setiap tanggal 14 instansi pemerintahnya mulai atas sampai bawah PNS/pegawainya wajib memakai baju khas Banjar, lengkap dengan laung Banjar-nya," ujar Masdar sambil menceritakan laung Banjar karyanya berbeda dengan karya yang buat orang lain, karena beda bahannya.

Sanggar Musik Panting "Tepian Indah Samarinda" di Kaltim sebagian pemainnya juga memakai laung Banjar buatan Masdar.
(Foto: FB Tepian Indah Samarinda)


Menurutnya, pernah orang datang sambil membawa laung Banjar yang motifnya sama dengan buatannya. Untuk membuktikan apakah laung itu buatannya, maka ia minta waktu laung yang dibawa itu dan buatannya untuk direndam di air. Setelah lebih kurang setengah jam direndam lalu diangkat, maka kelihatan yang buatannya tetap utuh dan keras, sedangkan yang bukan buatannya terlihat mengerucut dan lemah.

"Karena bahan di dalamnya yang buatan saya itu memakai kain khusus, sedangkan yang lemah dan mengerucut itu di dalamnya berbahan sejenis kertas atau karton," ujar Masdar yang sehari-hari juga dikenal sebagai pegawai BNN Provinsi Kalsel itu.

Penulis: Khairiadi Asa






Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال