ONLINE: Program ESSENCE yang dilakukan secara daring - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Pandemi Covid-19 telah mendorong UMKM untuk menggunakan teknologi digital agar beradaptasi, bertransformasi, bertahan dan tumbuh. Setidaknya 25,6% UMKM (Sekitar 16,4 juta) telah mengadopsi teknologi digital dalam usahanya selama Pandemi Covid-19 menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Namun fakta dilapangan memperlihatkan kesenjangan digitalisasi masih ada di Indonesia, yang disebabkan oleh beragamnya infrastruktur, literasi, dan akses ke pelatihan digital. Kecuali jika langkah-langkah diambil secara proaktif untuk mengatasi kesenjangan ini, digitalisasi dapat memperburuk ketidaksetaraan yang ada.
Oleh karena itu, UK Indonesia Tech Hub Kedutaan Besar Inggris Jakarta telah bekerja sama dengan Archipelagic & Island States Forum, UNDP Indonesia, KUMPUL dan Yayasan Semesta Nusantara, untuk mempresentasikan program pengembangan bisnis bagi UMKM yang disebut ESSENCE. Program ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok dan komunitas yang kurang beruntung untuk berinovasi secara digital.
ESSENCE bertujuan untuk membantu perempuan, kaum muda, penyandang disabilitas dan pengusaha di Indonesia bagian timur dan tengah untuk mengakses peluang digitalisasi. ESSENCE melengkapi target pemerintah Indonesia untuk membuat 30 juta UMKM online pada tahun 2042. Pelatihan adalah bagian penting dari ini, sehingga pengusaha memiliki pengetahuan yang mereka butuhkan untuk bersaing.
1.200 orang menghadiri peluncuran program ESSENCE pada November 2021 lalu. Sejak itu pelatihan online telah membantu lebih dari 1.500 UMKM. Kemudian pelatihan tatap muka telah membantu 125 peserta di Manado, Lombok, Kupang dan Pulau Bangka. 20 pakar dari industri telah hadir sebagai mentor bagi peserta – peserta yang ingin mendengarkan, belajar dan mengajar tentang pemasaran, hukum, keuangan dan kewirausahaan. Penyesuaian juga dilakukan bagi penyandang disabilitas agar dapat berpartisipasi penuh dalam program pembelajaran dan pendampingan.
Setiap peserta dari program ESSENCE telah mendapatkan pembelajaran di enam bidang, yaitu Dasar Pembukuan & Manajemen Keuangan untuk UMKM, Keamanan Digital & Pembayaran Digital Digital, Legalitas & Sertifikasi, Strategi Branding, Pemasaran Digital untuk UMKM dan Marketplace & Media Promosi. Area-area ini sangat penting untuk keberhasilan bisnis peserta.
Kini tahap selanjutnya dari program ESSENCE akan dilanjutkan dengan kerjasama dengan BukuWarung dan GoStore untuk lebih memberdayakan para peserta. GoStore dapat digunakan untuk membuat toko online pribadi yang dapat terhubung dengan jutaan pengguna media sosial. BukuWarung adalah solusi pembukuan dan laporan keuangan UMKM melalui fitur pencatatan dan pembayaran digital. Setelah mengikuti pelatihan diharapkan para peserta dapat bergabung dengan platform digital dan memulai.
“Digitalisasi menawarkan janji kehidupan yang lebih baik bagi banyak komunitas terpencil dan kurang beruntung. Tetapi jika kita tidak mengambil langkah proaktif yang cukup untuk melibatkan orang, digitalisasi sebenarnya dapat membuat orang semakin tertinggal. Saya bangga Inggris bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam upaya ini melalui program ESSENCE,” ungkap Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste HMA Owen Jenkins.
Baginya memperluas kesempatan belajar untuk semua adalah prioritas global dan penting untuk memperkuat mata pencaharian. Di Inggris dan Indonesia – kita tidak bisa meninggalkan komunitas.
“Waktu untuk ESSENCE sudah matang, karena pandemi sudah mendorong transformasi digital. Saya senang bahwa Inggris telah dan terus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan serangkaian keterampilan yang diperlukan untuk tumbuh, mendobrak hambatan dan berkembang. Pengusaha yang beragam ini maju dengan pengetahuan yang baru ditemukan dan penggunaan teknologi mereka yang lebih baik akan membantu komunitas di sekitar mereka berkembang dan bergabung dalam transformasi digital yang cepat di Indonesia.” tambahnya.
RAMAI: Program ESSENCE yang dilakukan secara ofline - Foto Dok |
Sementara itu, Perwakilan Residen UNDP Norimasa Shimomura menambahkan, sesuai dengan mantra UNDP 'Leave No One Behind' ('Jangan Tinggalkan Siapa Pun), ESSENCE telah membekali kelompok masyarakat pesisir yang kurang terwakili di Indonesia dengan literasi digital yang diperlukan untuk membantu mereka agar tidak tertinggal.
“Saya berharap hasil pelatihan ini akan meningkatkan ekosistem UMKM di Indonesia, di mana akses ke teknologi, infrastruktur, dan pengetahuan mutakhir lebih menantang.” timpalnya.
Dilain pihak, Direktur Eksekutif Kumpul Faye Scarlet Alund mengakui, akses ke informasi adalah kunci dalam memberdayakan masyarakat karena membuka saluran pengetahuan, sumber daya, dan sistem pendukung. Bakat itu universal, tetapi kesempatan tidak.
“Nah Program ESSENCE adalah contoh nyata bagaimana kami dapat mendistribusikan akses yang sama terhadap peluang dan memberdayakan masyarakat yang secara adat kurang beruntung.” tukasnya.
Penulis/Sumber: Arief Rahman/Rilis Bagian Media dan Komunikasi Kedutaan Besar Inggris