BERFOTO BERSAMA: BKKBN bersama Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak dan steakholders terkait saat mengikuti Apel Siaga secara daring - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Hadirnya Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak diharapkan mampu menjadi terobosan baru dalam menurunkan angka stunting maupun kematian ibu dan anak yang ada di Provinsi Kalsel.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalsel Dokter Lasma Uli Lumbantoruan saat mengikuti kegiatan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak secara daring yang digelar BKKBN, Kamis (12/5/2022) di Alun-Alun Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
“Di Provinsi Kalsel angka stunting kita masih di urutan ke 6 secara nasional karena persentasenya masih dikisaran 30 persen. Karena itulah dengan hadirnya Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak ini kita harapkan bisa membantu kita menurunkan rangking dan persentase tersebut kedepannya,” tegas Dokter Lasma Uli Lumbantoruan.
Nantinya Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak akan berkolaborasi dengan BKKBN Perwakilan Kalsel untuk melakukan koordinasi dan sejumlah aksi untuk mendorong penurunan angka stunting maupun kematian ibu dan anak.
Dengan tim yang sudah diseleksi secara ketat dan memiliki kompetensi yang mumpuni, dirinya optimis gerak penurunan angka stunting maupun kematian ibu dan anak di Provinsi Kalsel bisa dilakukan secara cepat sesuai target yang ditentukan.
“Intinya kami akan sama-sama berkolaborasi dengan mengandeng semua pihak yang terkait. Karena masalah stunting maupun kematian ibu dan anak sangat penting untuk diselesaikan di Provinsi Kalsel,” tambahnya.
SERIUS: BKKBN menggelar Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak secara daring - Foto Dok |
Sementara itu, Koordinator Program Manager Satgas Stunting Perwakilan BKKNB Kalsel Didy Ariady mengatakan, untuk tahap awal pihaknya akan melakukan koordinasi yang intensif terlebih dahulu kepada instansi terkait mengenai masalah stunting maupun kematian ibu dan anak di Provinsi Kalsel.
“Yang pertama tentu kita akan berkoordinasi terkait data dulu, kalau data lengkap baru kita bisa membuat perencanaan terkait program apa saja yang akan kita lakukan nantinya,” bebernya.
Dirinya pun optimis dengan tim yang ada target stunting yang hanya mencapai 17 persen pada tahun 2024 mendatang di Provinsi Kalsel bisa dicapai.
“Kami tentunya akan bekerja sungguh-sungguh agar target yang dicanangkan bisa direalisasikan,” tuturnya.
Dilain pihak, Ketua Bidang 4 Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalsel Supri Nuryani menyambut baik hadirnya Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak di Provinsi Kalsel.
“Kami tentunya siap berkolaborasi. Karena masalah masalah stunting maupun kematian ibu dan anak adalah masalah serius yang harus diselesaikan di Provinsi Kalsel demi masa depan generasi penerus yang lebih baik,” tukasnya.
Penulis: Arief Rahman