BIMTEK: Kader pangan B2SA se-Tanbu mengikuti bimtek yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Kalsel – Foto Dok |
“Kreatifitas dalam memanfaatkan pekarangan akan sangat membantu sumber penyediaan gizi keluarga,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Fathurrahman saat membuka bimtek mengatakan kebutuhan pangan merupakan hak asasi dari setiap manusia.
Selama ini, jelasnya, ketersediaan pangan di Kalsel dipenuhi baik secara mandiri ataupun mendatangkan produk pangan dari luar daerah.
Namun untuk komoditas tertentu masih sangat bergantung dari luar, seperti bawang dan cabe rawit. Maka, pemanfaatan pekarangan menjadi salah satu solusi di tingkat keluarga untuk mengatasi keterbatasan itu.
Lalu pola konsumsi pangan juga menjadi faktor keberhasilan penyiapan sumberdaya manusia. Dengan kondisi kasus stunting di Kalsel yang termasuk tinggi di Indonesia, maka asupan pangan B2SA menjadi sangat penting, terutama untuk diterapkan pada 1.000 hari pertama kelahiran.
“Ini menjadi tugas bersama pemerintah dan masyarakat, khususnya para kader pangan untuk menjadi corong dan membantu sebagai perpanjangan pemerintah dalam mensosialikan pentingnya pangan dan gizi keluarga,” katanya.
Selanjutnya, tambah dia, para kader akan dibimbing oleh narasumber yang disiapkan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kalsel untuk mengolah menu B2SA dengan menggunakan potensi lokal dari hasil laut seperti ikan dan cumi. Setelahnya peserta juga akan mendapatkan sertifikat.
Bimtek kader pangan B2SA ini merupakan yang kesembilan dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kalsel di seluruh Kabupaten/Kota di Kalsel.
Kemudian bimtek juga akan dilaksanakan di daerah lainnya yang belum melaksanakan yaitu Kabupaten Kotabaru dan Batola, serta Kota Banjarbaru.
Penulis: Jack