BORNEOTREND.COM – Kabupaten Balangan tengah gencar mengembangkan budidaya tanaman porang untuk diekspor ke luar negeri. Namun, upaya ini terhambat karena lahan tanaman porang di Bumi Sanggam belum teregistrasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan, Tuhalus mengatakan, harga porang dari Indonesia yang diekspor ke luar negeri sudah melemah karena tidak memenuhi persyaratan ekspor ke luar negeri yang mengharuskan lahan tanaman porang teregistrasi.
"Perlunya adanya upaya-upaya untuk penanganan dan pemenuhan terhadap apa yang dipersyaratkan dari ekspor," imbuhnya pada acara Focus Group Discusion (FGD) membahas masalah proses registrasi lahan, sertifikat benih dan pengembangan porang melalui pohon-karet (POKAR), serta kondisi porang saat ini yang diselenggrakan di Aula Dinas Tanaman Pangan dan Perikanan Kabupaten Balangan, Kamis (2/6/2022).
Salah satu upaya tersebut, kata Tuhalus, setiap lahan milik petani atau kelompok harus diregistrasi. Sementara di Kabupaten Balangan belum ada.
Dalam upaya itu, Tuhalus meminta tenaga penyuluh, petani porang maupun dinas penanaman modal dan perizinan supaya bisa memacu sehingga lahan tanaman porang teregistrasi.
"Ini adalah salah satu persyaratan bagi eksportir yang ingin mendaftarkan sebagai bahan-bahan ekspor dan kita mengetahui ekspor ini tidak berupa umbi tapi berupa chips yang akan ditelusuri nantinya. Kalau ada kesalahan pada saat pengiriman akan terlihat pemilik lahannya siapa karena sudah terdaftar," katanya.
Sementara itu, Perwira Seksi Intelijen Kodim 1001/HSU-Balangan Kapten Cba Virgo Eviyansyah yang ikut hadir dalam FGD mengatakan ada dua kecamatan yang menjadi sentral tanaman porang yang ada di Kabupaten Balangan.
“Yang pertama di Kecamatan Juai dan kemudian di Kecamatan Halong", ujarnya.
Diketahui, untuk progres yang pertama sedang dilaksanakan di Kecamatan Juai dan nantinya tanggal 15 Juni 2022 Danrem akan melihat langsung percontohan kebun porang di Kecamatan Juai.
Kapten Cba Virgo Eviyansyah kemudian mengajak semua pihak khususnya petani porang untuk mendukung Balangan menjadi sentral produksi tanaman porang di Kalimantan maupun Indonesia.
Nantinya, kata dia, Babinsa dan Bhabinkamtibmas akan mendampingi dari awal sampai akhir pembudidayaan tanaman porang di Balangan.
"Kami dari pihak Kodim dan Polres akan mengawal, dari mulai penanaman sampai dengan pemasaran," ungkap Kapten Cba Virgo Eviyansyah.
Penulis: Sri Mulyani