DAPUR SEHAT: Ketua PKK Balangan Hj Sri Huriyati melihat langsung menu makanan yang dimasak di dapur sehat di Desa Batu Merah yang digunakan untuk menurunkan angka stunting – Foto Dok |
“Angka stunting di Balangan sampai saat ini konsisten menurun dalam beberapa tahun terakhir ini. Tetapi janganlah santai dan lega, melainkan justru ini menjadi acuan buat kita semua untuk berpartisipasi dan berupaya dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Balangan,” pintanya.
Sementara itu, Bupati Balangan H Abdul Hadi dalam sambutannya diwakili Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Setda Balangan, H Akhmad Nasa'i S Kep MM menyampaikan, pembinaan dalam rangka penurunan stunting merupakan kontribusi penting bagi pembangunan SDM Kabupaten Balangan, baik generasi sekarang maupun masa generasi yang mendatang.
Bupati mengatakan, stunting adalah salah satu masalah besar di Kabupaten Balangan, namun kurang disadari oleh masyarakat yang banyak menganggap tubuh pendek itu adalah karena faktor genetik kemudian pasrah begitu saja.
“Stunting itu berdampak pada orang yang bertubuh pendek. Tetapi tidak semua orang yang bertubuh pendek itu korban dari stunting. Yang harus kita curigai adalah kalau misalnya orang tuanya bertubuh pendek belum tentu itu karena faktor genetik melainkan orang tuanya juga mengalami stunting yang padahal sebenarnya genetiknya tidak pendek yang berakibat anak-anak juga mengalami hal yang serupa,” katanya.
Dia menilai, banyak masyarakat yang masih kurang memahami dan menyadari bahwa pola makan, pola asuh dan sanitasi sangatlah berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan bisa menjadi faktor penyebab stunting itu terjadi.
Di Kabupaten Balangan, paparnya, angka stunting pernah mencapai sekitar 52 persen beberapa tahun yang lalu. Tetapi berkat kerja sama yang luar biasa, angka stunting di Kabupaten Balangan akhirnya turun dengan capaian 32,2 persen yang mana angka itu cukup signifikan dalam hal penurunan angka stunting.
“Itu semuanya tidak akan pernah tercapai jika tidak ada pihak-pihak yang terlibat dan terkait dalam program penurunan stunting ini. Dalam bentuk seperti ini kerja keras kita berhasil untuk membuat masyarakat sadar akan stunting. Angka itu juga berkat kesadaran masyarakat yang luar biasa dalam hal program penurunan stunting di Kabupaten Balangan,” sebutnya.
Asisten H Akhmad Nasa’i menjelaskan, Desa Batu Merah adalah daerah pertama di Kabupaten Balangan yang menjalankan program DASHAT. Sehingga ke depannya program DASHAT ini bisa menjadi contoh untuk desa-desa lain yang ada di kabupaten Balangan.
“Kami berharap mudah-mudahan dengan adanya program seperti ini angka stunting di Kabupaten Balangan akan terus menerus menurun. Semoga program ini juga menjadi salah satu solusi percepatan penurunan angka stunting dan akan berdampak yang signifikan untuk ke depannya,” tutupnya.
Turut hadir dalam peluncuran program DASHAT di Desa Batu Merah ini, Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Ir H Ramlan, narasumber penguatan kemitraan kampung keluarga berkualitas Andi Muhammad Gazali S STP dari Kementerian dalam Negeri, Lilis Yuliana SP MSi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi serta Niken Arum Sari dari BKKBN Pusat.
Penulis: Sri Mulyani