SIMBOLIS: ALMA Docking Charging Station Kapal resmi dioperasikan di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Kalsel Syaiful Azhari meresmikan Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) Docking Charging Station Kapal yang dibangun PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalselteng, Jumat (24/6/2022) lalu di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin.
Keberadaan ALMA yang digagas bersama Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor, akan membantu memenuhi kebutuhan nelayan akan energi listrik di Pelabuhan Perikanan.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Kalsel Syaiful Azhari sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PLN yang merealisasikan gagasan pembangunan ALMA yang pertama di Kalimantan ini.
“Kehadiran ALMA Docking Station ini wujud sinergitas nyata Perintah Provinsi dengan PLN,” ujarnya membacakan sambutan dari Paman Birin.
Apresiasi patut diberikan ujarnya, karena ALMA Docking Station juga merupakan bentuk dukungan terhadap Program Borneo Green Environment.
Selain itu keberadaan 2 box ALMA yang masing-masing berkapasitas 3 x 5500 VA dan 2 x 5500 VA ini akan mendukung pelaku usaha atau nelayan yang beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Kota Banjarmasin.
Sementara itu, GM PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalselteng Tonny Bellamy juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Kalsel.
ALMA ini merupakan bentuk konkret pelaksanaan program Electrifying Marine yang bertujuan menjawab kebutuhan pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan guna memenuhi kebutuhan layanan listrik temporer seperti penerangan kapal, coldstorage serta kebutuhan listrik lainnya di lokasi dermaga, pelabuhan hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
“Implementasi ALMA menjadi inovasi PLN yang merupakan wujud dari transformasi pilar Customer Focus dan Innovative guna meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau dan andal,” bebernya.
Dengan total daya terpasang sebesar 27.500 VA, diharapkan ALMA dapat memenuhi kebutuhan para pelaku usaha di pelabuhan maupun dermaga untuk mengakses layanan listrik.
Fasilitas ini sekaligus menggantikan genset yang berbahan bakar fosil, karena masa depan menuntut penggunaan energi yang ramah lingkungan. Energi yang bersifat fosil lambat laun akan tersisih, digantikan energi hijau yang efisien dan ramah lingkungan.
"Kelebihan lain penggunaan ALMA diantaranya tidak bising, aliran listrik lebih stabil, lebih efisien kurang lebih 30 persen jika dibandingkan menggunakan genset berbahan bakar solar," tuturnya.
Dilain pihak, Sekretaris Persatuan Agen Penjual Ikan, Pelabuhan Ikan di Banjar Raya Priyadi Jaya mengaku bersyukur atas fasilitas yang disediakan dan berterima kasih dengan Paman Birin selaku penggagasnya.
"Jika menggunakan generator set (genset) berbahan bakar solar, rata-rata menghabiskan Rp80 ribu per malam. Sedangkan penggunaan ALMA yang memakai token ini hanya perlu sekitar Rp30 ribu," imbuhnya.
Ada pun cara pakai ALMA ini, nelayan terlebih dahulu menghubungi petugas pelabuhan untuk membeli semacam token. Setelah mendapatkan kode tersebut, nelayan akan memasukkan instalasi listrik mereka ke anjungan listrik vang tersedia. Setelah cocok, aliran listrik otomatis menyala.
Sumber: wasaka.kalselprov.go.id