KARTU: BPJS Kesehatan bakal menghapus sistem kelas dalam pelayanan kesehatannya - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Dalam waktu dekat BPJS Kesehatan akan meniadakan kelas 1,2 dan 3. Kelas tersebut akan berganti menjadi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).
Tahapan uji coba dari pelaksanaan tersebut juga telah dimulai di lima Rumah Sakit (RS). Bagaimana dengan iuran peserta?
"Saat ini tidak ada wacana perubahan iuran. Skema dan besaran iuran masih sama dengan sebelumnya. Mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan, bahwa besaran iuran ditentukan berdasarkan jenis kepesertaan setiap peserta dalam program JKN," jelas Pps Kepala Humas BPJS Kesehatan Arif Budiman beberapa waktu lalu.
Dirinya menuturkan, bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang terdaftar sebagai Peserta PBI, iurannya sebesar Rp42.000 dibayarkan oleh Pemerintah Pusat dengan kontribusi Pemerintah Daerah sesuai kekuatan fiskal tiap daerah.
Selanjutnya bagi Peserta PPU (Pekerja Penerima Upah) atau pekerja formal baik penyelenggara negara seperti ASN, TNI, POLRI dan pekerja swasta, besaran iuran sebesar 5% dari upah, dengan rincian 4% dibayarkan oleh pemberi kerja dan 1% oleh pekerja. Untuk perhitungan iuran ini berlaku pula batas bawah yaitu upah minimum kabupaten/kota dan batas atas sebesar Rp12 juta.
"Jadi perhitungan iuran dari penghasilan seseorang hanya berlaku pada jenis kepesertaan PPU, pekerja formal yang mendapat upah secara rutin dari pemberi kerjanya," imbuhnya.
Sumber: CNBC Indonesia