PUKUL GONG: Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar memukul gong sebagai tanda pembukaan sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 Region Kalimantan – Foto Dok |
"Jadi sosialisasi ini merupakan suatu strategi dan perencanaan guna implementasi aksi mitigasi yang mengacu pada target penurunan emisi gas rumah kaca sampai dengan tahun 2030 kepada seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Roy mengaku, Pemprov Kalsel juga telah mengupayakan pengurangan laju degradasi hutan, rehabilitasi lahan, termasuk pengelolaan lahan gambut dan mangrove, dan terus meningkatkan peran menjaga kelestarian hutan nantinya.
"Semoga sosialisasi ini memberikan manfaat untuk kita semua ke depannya untuk selalu melestarikan lingkungan dan kehutanan di daerah-daerah," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra mengungkapkan, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) maupun UPT lingkup KLHK di Provinsi Kalsel adalah suatu upaya dalam peningkatan tutupan lahan.
Dia menilai, Indonesia's FOLU Net Sink 2030 sudah sejalan dengan penanaman yang telah dilakukan Dishut Kalsel sebelumnya.
"Maka dari itu, sosialisasi ini merupakan bagian juga dari pelaksanaan Program Gubernur Kalsel yang tertuang dalam Peraturan Daerah Perda Provinsi Kalsel Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau," ungkapnya.
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Ruandha Agung Sugardiman mengatakan, ada 12 provinsi yang jadi sasaran, termasuk di wilayah Kalimantan dalam pengelolaan hutan lestari menuju suksesnya penurunan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 sebesar 29 persen dengan upaya nasional hingga sebesar 41 persen dengan dukungan internasional.
Adapun sektor kehutanan di pulau Kalimantan yang jadi salah satu paru-paru dunia akan terus didorong, demi penurunan emisi gas rumah kaca agar tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi.
"Kita berharap, sektor kehutanan di daerah-daerah terus berkembang dan maju serta lestari lahan lingkungannya," pungkasnya.
Sebelum kegiatan sosialisasi ini digelar, dilaksanakan kegiatan penanaman bibit pohon jenis ulin, meranti, mahoni, pulai, dan eucalyptus sebanyak 500 batang di area Auditorium Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru.
Penulis: Fathur