OJK Ajak UMKM di Banua Bijak Cari Permodalan Legal Untuk Usahanya

 

SIMBOLIS: UMKM di Banua diberikan sosialisasi permodalan legal oleh OJK Regional 9 Kalimantan - Foto Dok


BORNEOTREND.COM- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan Riza Aulia Ibrahim mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Banua untuk dapat memanfaatkan permodalan yang legal bagi pengembangan usahanya.

Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Pelatihan Ayo Jadi UMKM Digital dengan tema “Naik Kelas UMKMnya, Bangkit Ekonomi Banua” yang digelar oleh Forum Wartawan Ekonomi (FWE) Kalsel bekerjasama dengan Rumah Perezekian dan Jagad Khayal Kreatif Studio, Selasa (9/8/2022) di Mjd Borneo Ballroom Kantor OJK Regional 9 Kalimantan JL A Yani KM 8,9.

“Dengan maraknya permodalan ilegal hari ini, salah satunya Pinjaman Online (Pinjol) ilegal. Tentunya pelaku UMKM harus bisa memilah dengan cermat mana saja permodalan yang memang benar-benar bisa membantunya dan tidak menjeremuskan mereka,” ingatnya.


Hari ini diakuinya Pinjol bisa menjadi salah satu wadah masyarakat maupun UMKM untuk bisa menambah modal secara instan dengan persyaratan mudah. Namun tentunya harus dicari dengan baik mana yang Pinjol yang berizin dan mana yang tidak.

“Karena kalau sembarangan bisa terjebak pada hutang yang berkepanjangan dan bisa jadi masalah dikemudian hari,” timpal Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional 9 Kalimantan Insam Hasani.


BERI MATERI: Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional 9 Kalimantan Insam Hasani (kiri) saat memberikan materi terkait pinjol kepada pelaku UMKM di Banua - Foto Dok


OJK sendiri terus berupaya melakukan berbagai perubahan regulasi agar keberadaan Pinjol bisa menjadi solusi bagi permodalan masyarakat dan tidak lagi menjadi masalah. Baik itu dengan menerapkan modal minimum, membatasi kepemilikan dominan investor hingga menerapkan pembiayaan maksimal untuk peminjam.

“Melalui kegiatan ini bersama FWE Kalsel, kami juga ingin mengedukasi UMKM untuk memilih Pinjol yang benar-benar terdaftar di OJK. Lalu bijak menggunakan pinjamannya untuk kepentingan produktif bukan konsumtif,” tambah Riza Aulia Ibrahim.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Hj Aida Muslimah Rosehan yang juga Dewan Pembina FWE Kalsel mengapresiasi kegiatan yang digelar kali ini.


SAMBUTAN: Anggota DPR RI Hj Aida Muslimah Rosehan saat memberikan sambutan - Foto Dok


Hal itu karena UMKM di Banua bisa mendapatkan berbagai informasi dan pelatihan terkait digital sekaligus, mulai dari permodalan digital, mendesain produk melalui smartphone hingga belajar mengelola keuangan secara profesional melalui aplikasi digital.

“Hari ini memang sudah era global, jadi digitalisasi untuk UMKM itu sudah merupakan sebuah keharusan. Kalau tidak sulit untuk UMKM bisa mengembangkan produk dan jasa mereka ke pasar yang lebih luas,” bebernya.

Dirinya pun berharap kegiatan semacam ini bisa terus diikuti oleh UMKM sebagai upaya pengembangan diri. Karena kedepan persaingan akan semakin kompetitif dengan ditetapkannya Ibu Kota Negara (IKN) baru di Provinsi Kaltim.

“Tetap semangat dan pantang menyerah agar bisa menjadi UMKM tangguh yang mampu membantu pengembangan ekonomi di Banua,” tuturnya memberi semangat.

Sekedar diketahui, dalam even ini ada 4 materi yang disajikan kepada peserta, yaitu terkait Mengenal Pinjol dan Beragam Fasilitas Kredit Yang Legal Untuk Pengembangan UMKM yang disampaikan oleh OJK Regional 9 Kalimantan, Memahami Fungsi Brand Dalam Bisnis & Memaksimalkan Smartphone Untuk Menunjang Penjualan Secara Digital oleh Jagad Khayal Creative Studio, Peran Telkomsel Dalam Mendukung UMKM Go Digital oleh Telkomsel dan Belajar Mengelola Keuangan Secara Profesional oleh Bank Kalsel. Ke 4 pemateri ini akan dipandu secara langsung oleh Dosen STIE Pancasetia Tina Lestari, SE, MM sebagai moderator.

Ada pun even sendiri didukung penuh oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Kalsel. Kemudian kegiatan juga didukung oleh mitra kerja lainnya, diantaranya PT Jamkrida Kalsel, Pertamina Patra Niaga, Telkomsel, Pocari Sweat, Alfamart, Pupuk Indonesia, PT Dharma Lautan Utama Cabang Banjarmasin hingga Bulog Regional Kalsel.

Penulis: Arief Rahman

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال