TERATAS : Ganjar teratas menurut hasil survei yang dirilis Lembaga Riset dan Konsultasi Politik Algoritma terhadap 1.206 responden di seluruh Indonesia - Foto Net. |
BORNEOTREND.COM - Figur Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berhasil melewati elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Namun, Anies masih kalah dibandingkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Demikian hasil survei yang dirilis Lembaga Riset dan Konsultasi Politik Algoritma terhadap 1.206 responden di seluruh Indonesia.
Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Konsultasi Politik Algoritma, Aditya Perdana menilai, banyak figur baru yang memiliki peluang besar untuk maju dalam kontestasi Pemilu 2024.
Untuk posisi Calon Presiden 2024, Adit mengungkap ada nama lain yang ikut bertengger di posisi tiga besar selain Anies, yakni Ganjar Pranowo dan Ketum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Melalui telesurvei nasional yang dilakukan, ada tiga nama yang secara elektoral tertinggi untuk capres. Mereka adalah Ganjar Pranowo yang meraih 27,8 persen elektabilitas. Kemudian Anies Baswedan yang mengalahkan Prabowo Subianto dengan perolehan 18,5 persen dan Prabowo 12,9 persen suara," kata Adit dalam keterangannya, kemarin Minggu, (21/8/2022).
Sementara itu, untuk calon wakil presiden, Adit menyebut empat nama yang berpeluang besar. Pertama, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY hingga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"RK (Ridwan Kamil) itu 24 persen, Sandiaga Uno 14,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8,3 persen kemudian Erick Thohir dengan 7,5 persen suara," lanjutnya.
Aditya mengatakan, terjadi perbandingan jumlah suara atau elektabilitas yang cukup besar di antara nama-nama di atas dengan sejumlah publik figur lainnya. Namun, bukan tak mungkin adanya perubahan suara ini terlebih jika para kompetitor dapat melihat dengan jelas peluang kebutuhan publik.
"Gapnya memang cukup besar dengan nama-nama di urutan bawah. Namun, ini bukan jaminan bahwa angka itu tidak berubah. Terlebih, para kompetitor bisa melihat peluang kebutuhan publik terhadap para capres maupun cawapres di Pilpres 2024," jelas Aditya.
Untuk diketahui, pengumpulan data survei terkait elektabilitas capres dan cawapres 2024 ini dilakukan pada 23 Juli hingga 05 Agustus 2022 melalui wawancara kuesioner. Terdapat setidaknya 3 persen margin of error dan tingkat kepercayaan 95 persen dalam survei tersebut.
Sumber : viva.co.id