Buka Peluang Ubah Besaran Bansos Tergantung Daerah, Jokowi: Jadi Masukan Belum Diputuskan

BESARAN BANSOS: Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang untuk mengubah besaran penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang berbeda untuk tiap daerah - Foto Net.


BORNEOTREND.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang untuk mengubah besaran penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang berbeda untuk tiap daerah.

Hal ini ditekankan Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama jajaran menteri di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (16/9/2022). Perbedaan besaran BLT akan dikalkulasi.


"Ini jadi masukan, tapi belum diputuskan," kata Jokowi.


Pernyataan ini dilontarkan Jokowi setelah mengetahui bahwa tingkat pendapatan, biaya hidup, atau harga barang di suatu daerah yang berbeda-beda. Artinya, besaran bansos yang saat ini diberikan tidak bisa dipukul rata.

Pemerintah memang telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu bagi masyarakat, sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

Sejauh ini, BLT BBM sudah disalurkan kepada 12.701.985 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 482 kabupaten/kota. Jika tak ada aral melintang, maka diharapkan seluruh penyaluran BLT bisa selesai bulan ini.

Selain BLT BBM, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan juga menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) alias BLT subsidi gaji sebesar Rp 600 ribu bagi pekerja berpenghasilan maksimal Rp 3,5 juta di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, otoritas ketenagakerjaan telah memastikan bahwa bantuan ini juga akan diberikan kepada pekerja yang wilayah penetapan UMP-nya lebih besar dari Rp 3,5 juta per bulan, dan akan dibulatkan ke atas.

"Misalnya upah minimum temen-temen pekerja di DKI, Rp 4,7 juta. Maka berhak mendapatkan BSU," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Sumber : CNBC Indonesia
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال