Bupati Launching SIAP QRIS dan Pasar ID

 

Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, Kepala BRI Cabang Marabahan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Bimo Epyanto, Sekdakab Batola H Zulkipli Yadi Noor, dan pihak terkait lainnya melepas balon secara bersama-sama, tanda diresmikannya sistem pembayaran digital.
(Foto: Prokopimda Batola)


BORNEOTREND.COM - Belanja di Pasar Marabahan kini bisa melalui non tunai. Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) bekerjasama dengan BRI Cabang Marabahan meluncurkan sistem pembayaran digital SIAP QRIS (Sihat, Inovatif, Aman, Pakai, Quick Response Code Indonesian Standard) dan Pasar ID. 

Menandai peluncuran, Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS, didampingi Kepala BRI Cabang Marabahan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Bimo Epyanto, Sekdakab Batola H Zulkipli Yadi Noor, Kadisnakertrans Batola Muhammad Hasbi, dan pihak terkait lainnya melepas balon secara bersama-sama.

Bupati Noormiliyani mengatakan, launching yang dilaksanakan ini merupakan lanjutan atas instruksi Presiden terkait Presidensial G20 tentang Pemulihan Ekonomi Nasional, khususnya sektor UMKM melalui pembayaran digital serta Peraturan Anggota Dewan Gubernur tentang Implementasi Standar Nasional Quick Respone Codeuntuk pembayaran. 

Oleh karenanya, ia sangat menyambut baik penggunaan QRIS dan Pasar ID karena penetapan QRIS prinsipnya sejalan dengan tatanan kebijakan gerbang pembayaran nasional yang ditujukan untuk mewujudkan penyelenggaraan sistem pembayaran yang aman, efisien, lancar dan andal, mengutamakan perluasan akses dan memperhatikan perlindungan konsumen. 

Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini menyatakan, digitalisasi dalam layanan pembayaran perlu dikembangkan guna mendukung integritas ekonomi dan keuangan digital nasional dengan tetap menjaga keseimbangan antara inovasi dengan stabilitas dan praktik bisnis yang sehat. 

“Saya harapkan QRIS ini nantinya dapat berkembang baik di Kabupaten Barito Kuala. Untuk itu saya harapkan dukungan dari semua pihak, mudah-mudahan semua pasar trandisional secepatnya bisa beralih menggunakan transaksi non tunai ini,” ucapnya. 

Sementara itu Deputi Kepala Perwkilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Bimo Epyanto mengatakan, QRIS bukan sebuah aplikasi melainkan standarisasi pembayaran menggunakan QR Code agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

“Melalui pemanfaatan QRIS diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya pedagang dan pengunjung di Pasar Marabahan dalam bertransaksi sekaligus mendukung penerapan prokes karena sifatnya yang contactless,” ujarnya.

Bimo Epyanto mengutarakan, pada pertengahan Mei lalu Bank Indonesia bersama Kepala Dinas Perdagangan Provinsi bersinergi mendukung pelaksanaan SIAP QRIS di daerah yang dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama implementasi digitalisasi pasar tradisional dan pasar modern di Kalsel oleh seluruh kepala dinas perdagangan kabupaten/kota. 

Hasilnya SIAP QRIS pada beberapa pasar di wilayah Kalsel seperti Kabupaten Banjar, HST, Tabalong, Kotabaru, Kota Banjarmasin dan terakhir Barito Kuala sehingga menjadikan 9 pasar tradisional mengimplementasikan SIAP QRIS. 

Bimo Epyanto menyatakan, terdapat sekitar 20 persen pedagang aktif harian di kawasan Pasar Marabahan telah onboarding sebagai merchant QRIS yang merupakan buah hasil kerja sama dinas perdagangan, BRI, dan instansi terkait. 

“Kami melihat masih terdapat potensi untuk terus dilakukan perluasan digitalisasi ini baik di lingkungan Kabupaten Barito Kuala atau di wilayah Kalsel secara luas,” tutupnya.

Sumber: Prokopimda Batola


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال