Daftar Daerah dengan Inflasi Tertinggi, Termasuk Kalteng, Kalsel, Kaltara dan Kaltim

INFLASI TERTINGGI: Jokowi membeberkan provinsi hingga kota yang mencatatkan inflasi tertinggi - Foto Net.


BORNEOTREND.COM - Presiden Joko Widodo memimpin pembahasan pengendalian inflasi dengan seluruh kepala daerah secara hybrid di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/9/2022). Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan provinsi hingga kota yang mencatatkan inflasi tertinggi.



"Tolong dilihat dan agar segera dilakukan intervensi di lapangan," ujarnya.


Berikut Daftar Wilayah Dengan Inflasi Tertinggi RI:

Provinsi

Jambi
Sumatra Barat
Bangka Belitung
Aceh
Kepulauan Riau

Kabupaten/Kota

Luwu
Jambi
Kotabaru
Sampit
Tanjung Selor
Jayapura
Sintang
Sibolga

"Yang lain-lainnya Kalteng, Maluku, Papua, Bali, Sulteng, NTB, Riau, Kalsel, Lampung, Bengkulu, DIY, Kaltara, Sumsel, Sumut, Jambi, Jateng, Sulsel, Kaltim. Ini sekali lagi hati-hati. Nanti kalau nggak diintervensi mulai ada kenaikan kemiskinan," kata Jokowi.

Dalam arahannya, Jokowi bicara soal penggunaan belanja tidak terduga oleh pemerintah daerah untuk menekan inflasi yang disebabkan komoditas pangan.

"Belanja tidak terduga ini bisa digunakan untuk membantu biaya transportasinya," ujarnya.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan bawang merah. Bawang merah banyak berasal dari Brebes, Jawa Tengah.

Ketika komoditas itu dikirimkan ke Lampung, maka ada biaya transportasi sebesar Rp 3 juta. Jokowi lantas menekankan kalau biaya itu bisa ditutup oleh pemerintah daerah.

"Sehingga harga yang terjadi adalah harga petani di Brebes kemudian sama dengan harga yang ada di pasar. Kalau itu semua daerah melakukan ini, kita akan bisa menahan inflasi agar tidak naik," katanya.

Cara yang sama bisa dilakukan terhadap telur ayam yang menurut Jokowi harganya masih tinggi saat ini.

"Pemda bisa beli kepada produsen langsung peternak-peternak ayam petelur. Misalnya pusatnya di Blitar atau di Purwodadi atau di Bogor, bisa membeli langsung dari peternak kemudian dikirim kepada pasar sehingga kemudian harga yang terjual di pasar adalah harga dari peternak," kata Jokowi.

"Karena biaya transportasinya ditanggung oleh pemda, pemprov, pemkot, pemkab. Juga belanja tidak terduga itu dialihkan ke bansos kepada yang terdampak karena adanya penyesuaian BBM," lanjutnya.

Kepala negara mengatakan, hal tersebut pernah dilakukannya saat menjadi wali kota Solo.

"Sehingga saat itu inflasi bisa kita turunkan seinget saya sampai 1,2%. Sehingga saat itu saya diberikan hadiah dari menteri keuangan seingat saya Rp 10 M dalam bentuk DID," ujar Jokowi.

Sumber : CNBC Indonesia
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال