Satu dari tiga bakal capres, yakni Ganjar Pranowo, Jenderal Andika Perkasa dan Anies Baswedan akan ditetapkan menjadi satu-satunya bakal capres NasDem. Salah satu elite NasDem bahkan membocorkan bahwa salah satu bakal capres itu akan diumumkan pada 10 November 2022 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Elite NasDem tersebut juga membocorkan bahwa nama Anies Baswedan yang akan menjadi bakal capres terpilih. Bahkan kesepakatan koalisi dengan partai lain juga sudah mulai terbentuk.
Sementara itu, Ketua Umum NasDem Surya Paloh tak mau bicara gamlang saat ditanya soal pengumuman bakal capres NasDem. Akan tetapi, dia membenarkan pengumuman akan dilakukan sebelum akhir tahun.
"Saya pikir sebelum akhir tahun ini, termasuk juga calon, karena kalau tidak untuk apa kita deklarasikan," kata Surya Paloh dalam wawancara program Blak-blakan detikcom yang akan ditayangkan secara utuh Kamis (8/9/2022).
Tak hanya itu, Surya Paloh membeberkan bahkan setidaknya ada dua partai yang sudah bersepakat dengan NasDem. Namun Surya tak mau terus terang soal partai mana saja itu. Apakah NasDem berkoalisi dengan PKS dan Demokrat?
"Mungkin saja, kemungkinan lebih besar daripada tidak," ujar Surya menjawab pertanyaan rekan koalisi NasDem.
Senada dengan Surya Paloh, Wakil Bendahara Umum DPP NasDem Ahmad Sahroni, saat dihubungi terpisah, juga membenarkan informasi tersebut. Dia menyebut bakal capres NasDem akan diumumkan pada awal November.
"Insyaallah November (diumumkan capres)," kata Sahroni saat dihubungi, Rabu (7/9/2022).
Sahroni belum bisa membeberkan siapa capres dari NasDem yang akan didukung di 2024. Dia menyebut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang akan mengumumkan langsung pada awal November soal siapa yang akan didukung NasDem.
"(Siapa capresnya) masih menunggu ketua umum, (nama capres) langsung pada November," ucapnya.
Waketum NasDem Ahmad Ali juga mengonfirmasi pengumuman capres NasDem bakal diumumkan akhir tahun ini. Namun dia tak membuka informasi soal siapa capres pilihan Surya Paloh, meski dia memberi sinyal koalisi dengan PKS dan Demokrat sudah terbentuk.
"Sampai sekarang kita makin intens sama Demokrat PKS, sudah menemukan banyak kesepahaman juga," ujar Ali.
NasDem Lebih Intens ke PKS dan Demokrat
Kemudian, Ahmad Ali juga membeberkan bahwa NasDem saat ini semakin intens menjalin komunikasi dengan PKS dan Demokrat.
Ali awalnya menyebut komunikasi yang tengah NasDem lakukan itu makin memunculkan persamaan. Meski Ali tidak menyebut spesifik partai yang dimaksud itu, tapi belakangan NasDem memang mengaku intens dengan Demokrat dan PKS.
"Kalau sudah fix sudah diumumkan kan, tapi sekarang belum dikatakan fix, jadi hari ini saya katakan kemajuannya semakin bagus dari beberapa partai yang kita ajak diskusi sudah lebih banyak persamaan muncul, prtai apa itu nantilah diumumkan," kata Ali.
Ketika ditanya apakah partai yang memiliki kesamaan itu Demokrat dan PKS, Ali tidak menjawab lugas. Dia menegaskan komunikasi dengan NasDem dan PKS kian intens.
"NasDem terbuka sama semua partai tapi memang diakui bahwa NasDem, Demokrat, dan PKS jauh lebih intens komunikasinya saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut Ali juga menjelaskan tindak lanjut pertemuan Surya Paloh dengan Puan. Ali mengatakan untuk melanjutkan komunikasi perlu dilakukan pertemuan kembali.
"PDIP ketemu parpol itu kan bentuk safari politik untuk menjajaki walaupun kita tahu bahwa PDIP satu-satunya partai yang bisa mengusung capres tanpa koalisi. Tapi apa yang dilakukan Ibu Puan itu salah satu bentuk bahwa membangun negara ini tidak bisa dibangun oleh satu kelompok walaupun dia bisa tapi dengan kerendahan hati ngajak kami untuk berdiskusi menyatukan pandangan," ujarnya.
Ali mengatakan belum ada rencana pertemuan kembali dengan PDIP. Ali memahami kegiatan Puan yang kini tengah bersafari ke partai politik.
"Tapi apa kemudian apa pertemuan itu tanda koalisi? Tentunya untuk koalisi itu bukan satu kali pertemuan, harus ada pertemuan lagi tapi karena Ibu Puan lagi safari politik sehingga pertemuan itu belum ada tindak lanjutnya," ujarnya.
Sumber : detik.com