AMBRUK: Jembatan Sungai Jeruju yang ambruk akibat dilalui oleh Pick Up - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) Usis I Sangkai melalui Kabid Bina Marga Denny Eko Setyadi mengungkapkan, dalam waktu dekat perbaikan Jembatan Sei Jeruju Desa Papayu I Sei Pasanan Kecamatan Kahayan Kuala mulai dikerjakan pasca ambruk (15/9/2020) lalu.
“Untuk perbaikan jembatan direncanakan minggu depan sudah mulai dikerjakan,” kata Denny belum lama tadi.
Dikatakannya meski sebelumnya sudah dilakukan perhitungan dan perencanaan untuk perbaikan jembatan tersebut, dirinya tidak bisa memastikan kapan pekerjaan jembatan bisa diselesaikan.
Dinas PUPR tetap berusaha maksimal mempercepat penanganan jembatan agar kembali berfungsi menghubungkan akses menuju ke beberapa desa di Kecamatan Kahayan Kuala itu.
Untuk mempercepat pengerjaan perbaikan jembatan Sei Jeruju Desa Papuyu I, selain diturunkan alat berat ekskavator, juga menggunakan kapal LCT yang digunakan untuk mempermudah dalam pemasangan tiang jembatan.
“Kita tidak bisa memastikan kapan selesai, tetapi dengan menggunakan alat berat yang diturunkan tentunya Dinas PUPR berusaha untuk mempercepat pengerjaan jembatan agar bisa cepat digunakan oleh masyarakat setempat,” terang dia.
Dalam perbaikan jembatan ini tetap menggunakan material atau bahan kayu yang ada dan masih layak pakai, ditambah dengan material baru yang dibutuhkan. Sebelumnya, perhitungan dan perencanaan telah dilakukan dan tinggal pelaksanaan di lapangan.
“Kendala yang dihadapi seperti cuaca yang bisa berpengaruh dalam pengerjaan sehingga kami hanya bisa berusaha secepat mungkin agar jembatan tersebut bisa berfungsi seperti sebelumnya,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Kahayan Kuala Daulai mengatakan pasca ambruknya jembatan Sei Jeruju Desa Papuyu I, akses masyarakat setempat beralih ke jembatan alternatif yang ada di desa setempat.
Untuk menuju jembatan alternatif ini berjarak satu kilometer dari akses jalan utama dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
“Kita sudah ada koordinasi dengan Kepala Dinas PUPR bahwa jembatan akan dibangun permanen dan harapan masyarakat agar jembatan di akses jalan utama bisa dilalui kembali,” bebernya.
Dirinya mengatakan ada tiga desa yang terdampak akibat ambruknya jembatan Sei Jeruju tersebut, yakni masyarakat Desa Pasanan, Desa Pudak dan Desa Barunai. Masyarakat ketiga desa ini, sementara menggunakan jembatan alternatif atau menggunakan jalur sungai untuk menuju ibukota kecamatan.
Sumber: Nett