![]() |
BUDIDAYA MELON: Prastio Kuntoro memperlihatkan buah melon hasil budidaya di kebun miliknya - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM - Seorang petani muda di Desa Ranggang, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Invitational Training on K-Smart Farm di Korea Selatan, Jumat (14/10/2022).
Petani yang beruntung tersebut adalah Prastio Kuntoro. Pemuda berusia 37 tahun yang sukses mengembangkan pertanian melon ini akan berangkat bersama 7 orang petani milenial lainnya serta rombongan dari Kementerian Pertanian pada 16 sampai 20 Oktober 2022 mendatang.
Seluruh biaya perjalanan dan akomodasi selama mengikuti ini ditanggung oleh pihak penyelenggara, sehingga ia tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis.
Kuntoro mengaku terkejut saat pertama kali dihubungi oleh petugas dari Kementerian Pertanian.
"Ya saya terkejut, bingung juga kok tiba-tiba dapat pesan WA disuruh ikut kegiatan di Korea Selatan. Sedangkan saya ini petani biasa. Tiap hari ke ladang tiba-tiba disuruh ke Korea. Apalagi waktunya sangat mendadak, belum mengurus paspor dan lain-lain," ungkapnya.
Ia mengaku sempat ragu dan merasa minder untuk ikut pelatihan tersebut, namun berkat dukungan dari keluarga dan teman-temannya serta dari Mobilizer dan Fasilitator Program YESS akhirnya ia memutuskan untuk berangkat.
Kegiatan pelatihan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian dengan The Korea Agency of Education, Promotion And Information Service in Food, Agriculture, Forestry, And Fisheries (EPIS).
Selama di Korsel, Kuntoro dan kawan-kawan akan belajar tentang aplikasi teknologi informasi dalam dunia pertanian atau biasa disebut dengan istilah smart farming.
Sebelumnya ia juga pernah mengikuti kegiatan serupa di Bogor, yang diadakan oleh Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service).
Selain pelatihan smart farming ia juga telah mengikuti beberapa kegiatan bahkan ia juga menjadi salah satu penerima bantuan Hibah Kompetitif Program YESS pada 2021 lalu.
Ia berharap setelah sepulang pelatihan di Korea Selatan ini bisa menerapkan ilmu yang dipelajarinya untuk mengembangkan usaha pertaniannya. Saat ini ia bersama dengan beberapa temannya sedang proses membangun greenhouse untuk budidaya melon.
"Semoga ilmunya bisa diterapkan di tempat kita, dan saya juga berharap kawan-kawan bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar. Demi memajukan pertanian di daerah kita," harapnya.
Penulis: Zainal