Musibah Longsor di Tambang Emas Sungai Durian, Bupati Kotabaru Minta Semua Pihak Bersinergi Agar Kejadian Serupa Tidak Terulang

 

KONFRENSI PERS: Bupati Kotabaru  H Sayed Jafar saat menggelar konfrensi pers terkait sejumlah kasus di Kotabaru - Foto Dok

BORNEOTREND.COM- Bupati Kotabaru H Sayed Jafar berharap, musibah tanah longsor karena aktivitas penambangan emas ilegal di Kecamatan Sungai Durian tidak terulang.

Hal itu diungkapkannya saat menggelar Konfrensi Pers terkait penanganan tanah longsor dan ketertiban aktivitas penambangan emas ilegal di Kecamatan Sungai Durian, Senin (10/10/2022) di Operation Room Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotabaru Syairi Mukhlis S.Sos, Kapolres, Kasdim, Palaksa serta seluruh wartawan.

“Kami berharap seluruh pihak terkait dapat saling bantu agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tegasnya.


Diakuinya lokasi tambang emas yang ada Desa Buluh Kuning Kecamatan Sungai Durian ini sudah mulai beroperasi dari tahun 1997 sampai tahun 2022.

Bahkan hingga hari ini sudah banyak tragedi yang terjadi disana dan menelan korban jiwa.

Hal itu mengingat tambang emas yang ada Desa Buluh Kuning Kecamatan Sungai Durian diklaim ilegal, sehingga pengerukannya oleh warga tidak sesuai standar yang sangat rentan terjadi longsor. 

"Dari Pemerintah Daerah sendiri sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghentikan kegiatan ini, karena ini ilegal yang tidak mempunyai izin. Namun sampai hari ini terus itu dilakukan baik dari masyarakat yang ada di Sungai Durian itu," keluhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis turut mengucapkan rasa duka yang mendalam atas musibah yang terjadi terhadap korban yang meninggal dunia dan mengalami luka-luka pada lokasi penambangan emas ilegal di Kecamatan Sungai Durian.

"Kami juga dari legislatif mengapresiasi setinggi-tingginya kepada tim gabungan dalam rangka evakuasi korban disana. Karena kita ketahui bersama untuk menuju medan tersebut harus melewati sejumlah jalan ekstrim dan menempuh waktu kurang lebih 5 jam,” bebernya.

Dirinya pun dalam kesempatan ini mengajak semua pihak dapat saling berkordinasi demi melakukan berbagai langkah strategis agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

“Kami siap berkolaborasi supaya kejadian serupa tidak terulang,” tukasnya.

Penulis: Daeng 


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال