DISKUSI: Direktur RSD Idaman Banjarbaru dr Danny Indrawardhana MMRS saat memberikan arahan dalam kegiatan In House Training Pembinaan Jejaring - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mendukung program nasional dalam menekan angka stunting, Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru melaksanakan kegiatan pelatihan bertajuk "In House Training Pembinaan Jejaring", Senin (3/10/2022) lalu.
Direktur RSD Idaman Banjarbaru dr Danny Indrawardhana MMRS melalui Kepala Unit Humas Andri Hamidansyah S.Kep., M.Kes mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini turut menjadi bagian dari program nasional akreditasi rumah sakit. Dimana saat ini pihaknya tengah dalam tahap persiapan penilaian demi meraih status rumah sakit bintang 5 atau terakreditasi secara paripurna.
"Seperti yang disampaikan bapak Direktur RSD Idaman beberapa waktu lalu, ada beberapa kriteria penilaian yang harus dipenuhi. Salah satunya melalui kegiatan In House Training Pembinaan Jejaring. Insya Allah, semoga dengan upaya ini RSD Idaman dapat meraih status bintang lima yang selama ini telah di impi-impikan," katanya.
Dijelaskan Andri sapaan akrabnya, kegiatan In House Training Pembinaan Jejaring di latar belakangi persoalan tingginya akan kematian ibu dan bayi, serta angka stunting yang bahkan telah menjadi fokus pencegahan di level nasional. Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan koordinasi dari setiap fasilitas kesehatan di wilayah Kota Banjarbaru yang dalam hal ini diinisiasi oleh Tim PONEK dan stunting RSD Idaman Kota Banjarbaru
"Kami juga mengundang instansi maupun fasilitas kesehatan pemerintah yang ada di Banjarbaru. Seperti pihak Dinas Kesehatan dan tiap-tiap puskesmas. Fokus kita berkoordinasi dan meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak," jelasnya.
Kegiatan In House Training Pembinaan Jejaring RSD Idaman Banjarbaru turut diikuti 60 peserta yang dipusatkan di aula Diklat Lantai 4. Selain itu dalam kegiatan ini juga turut menghadirkan sejumlah narasumber yang telah sangat berkompeten di bidangnya masing-masing.
Seperti halnya dr Budi Zulhardi MKes, SpOG Subsp. Obginsos selaku Ketua Tim Ponek dan PKBRS RSD Idaman Hj Rita Fitriani SKM MPH yang menjabat sebagai Kabid Kesmas Dinkes Kota Banjarbaru, dr Anwar Fauzi SpOG MKed Klin selaku dr Kebidanan RSD Idaman, dr Yanuar Nusca Permana SpA selaku Ketua Tim Stunting RSD Idaman, serta dr Ikhsan Riswanda SpOG yang bertugas sebagai Dokter Kandungan RSD Idaman Banjarbaru.
Disampaikan dr Budi Zulhardi yang juga sebagai ketua Panitia pada kegiatan ini, bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan IHT ini agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan dan nutrisionis gizi.
"Fokus kegiatan ini meningkatkan tata laksana pengelolaan kegawatdaruratan dan sistem rujukan maternal neonatal, serta stunting di kota Banjarbaru," terangnya.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Ketua Tim Ponek dan PKBRS RSD Idaman Banjarbaru tersebut berharap fungsi koordinasi Dinas Kesehatan, RSD Idaman dan seluruh Puskesmas se kota Banjarbaru dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak serta upaya penurunan stunting dapat lebih baik lagi. Termasuk pula semakin unggulnya pengetahuan dan keterampilan para tenaga kesehatan.
"Dan akhirnya, harapan kita angka kematian ibu dan bayi serta prevalensi stunting di kota Banjarbaru bisa ditekan semaksimal mungkin," pungkas Dokter Budi Zulhardi.
Sumber: RSD Idaman Banjarbaru