Disbudporpar Tanbu Gandeng Kelompok Seni Untuk Gelar Pentas Seni Setiap Minggu Malam

FOTO BERSAMA: Kepala Disbudporpar Tanah Bumbu, Hamaluddin Tahir dan Ketua Seni Satya Dharma Santi Pekraman, I Nengah Mantra berfoto di halaman depan Kantor Disbudporpar Kabupaten Tanah Bumbu – Foto Dok


BORNEOTREND.COM – Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporpar) Kabupaten Tanah Bumbu berencana untuk menggandeng kelompok seni untuk tampil memberikan hiburan sekaligus pengetahuan kebudayaan kepada masyarakat luas di beberapa tempat setiap malam minggu.

Demikian diungkapkan Kepala Disbudporpar Tanbu, Hamaludin Tahir di sela gelaran pentas seni dan budaya bersamaan dengan acara pelepasan kontingen atlet Tanbu yang berlaga di Pekan Paralympic Provinsi Kalimantan Selatan di HSS, Jumat (18/11/2022).

“Kami berharap kebudayaan di Tanah Bumbu dapat semakin maju sekaligus keberagaman etnis dan budaya ini dapat selalu terjaga dengan damai di bawah bingkai Bumi Bersujud,” kata Hamaluddin.

Untuk penampilan seni di depan Kantor Disbudporpar, pihaknya berharap kegiatan dapat diadakan setiap bulannya sehingga para pelaku seni di Tanah Bumbu dapat memperkenalkan kebudayaan, alat musik hingga tariannya.

Hamaluddin menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dari Disbudporpar Tanbu untuk lebih menampilkan kesenian dan kebudayaan daerah.

Dia menjelaskan, sebagai daerah yang dihuni dengan beragam etnis, Tanah Bumbu mempunyai potensi yang besar dalam hal kesenian dan kebudayaan.

“Oleh sebab itu, hari ini kita mengundang teman-teman Bali yakni Seni Satya Dharma Santi Pekraman dari Desa Sumber Makmur Kecamatan Satui untuk menampilkan dan memperkenalkan budaya yang ada di desanya,” ujar Hamaluddin.

Dengan kostum serta peralatan musik bernuansa Bali, Kelompok seni ini menampilkan beragam penampilan kesenian khas Pulau Dewata.

Salah satunya adalah Tari Pendet yang ditampilkan sebelum melepas atlet kontingen Kabupaten Tanah Bumbu pada perhelatan Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Kalimantan Selatan 2022 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Ketua Seni Satya Dharma Santi Pekraman, I Nengah Mantra menyampaikan, guna melestarikan kebudayaan yang di desanya, kelompok seni ini mengadakan latihan setiap 14 hari sekali yang diikuti sebanyak 21 anggota.

“Harapannya kami dari Seni Satya Dharma Santi Pekraman juga dapat dinaungi dan diwadahi oleh Disbudporpar serta asosiasi terkait dengan terdaftar, sehingga jika ada suatu permasalahan kita dapat melaporkan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Adat Desa Sumber Baru, Wayan Derta menjelaskan terkait dengan Jegog, bentuk musik gamelan atau kesenian yang berpusat di Jembrana, sebuah wilayah di Bali Barat.

Dikatakan Wayan bahwa kesenian ini biasa ditampilkan saat kegiatan perayaan ketika musim panen padi, namun saat ini kesenian ini sering ditampilkan untuk menghibur masyarakat.

“Tetap lestarikan seluruh kesenian dan kebudayaan dari Indonesia baik dari Bali, Bugis, Sunda, Jawa dan lainnya. Semoga semuanya bisa terbina dengan baik oleh Disbudporpar Tanbu,” kata Wayan.

Penulis: Jack

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال