Golkar Targetkan Menang Pemilu 2024

TARGET MENANG: Ketua Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menegaskan partainya mesti kembali merebut kemenangan dalam Pemilu 2024 - Foto Net.


BORNEOTREND.COM - Ketua Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menegaskan partainya mesti kembali merebut kemenangan dalam Pemilu 2024. Jika tidak, kata dia, 2029 bakal punya cerita yang berbeda.

Pernyataan ini dilontarkan Airlangga kala menyampaikan sambutan dalam acara Pelepasan Tahap Awal Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) Partai Golkar ke daerah pemilihan (dapil). Ia mendorong kader partainya untuk bekerja sama dan tidak baku hantam antar kader agar target merebut kursi 20 persen bisa terwujud.


“Ini kesempatan kita untuk merebut kembali. Kalau kita tidak rebut di 2024, maka 2029 ceritanya berbeda. Maka ini kenapa kita paling duluan dibanding yang lain, bahwa kita menunjukkan Partai Golkar adalah partai yang paling siap,” kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa, 22 November 2022.


Demi meraih kemenangan ini, Airlangga menyebut partainya sudah berkoalisi. Adapun saat ini Partai Golkar bermitra dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Airlangga menyebut KIB sedang didorong untuk diperluas.

“Kemudian tentu Partai Golkar karena ingin menang dalam Pilpres Partai Golkar sudah membuat koalisi. Dan koalisi ini kita dorong untuk terus diperluas,” ujarnya.

Siapkan program masa depan

Airlangga menyebut koalisinya sudah membuat program agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap. Ia berharap pendapatan per kapita Indonesia di tahun 2035 melesat drastis dari pendapatan per kapita saat ini.

“Artinya 2025 sampai 2035 adalah golden momen Indonesia. Kalau tahun 2025 ke 2035 tidak di tangan yang tepat, maka golden moment ini bisa sleep,” kata dia diiringi sorakan kader ‘Airlangga Presiden’.

Airlangga turut menyebut 2025-2035 sebagai masa yang tepat untuk memanfaatkan bonus demografi. Menurut dia, negara maju yang lolos dari middle income trap bisa memanfaatkan dengan baik bonus demografi ini.

“Kalau sleep kita sudah menjadi aging society, masyarakat tua. Nah aging society menghadapi masalah yang berbeda lagi. Artinya pasca 2035 lebih banyak orang yang di bawah usia remaja, di bawah 15 tahun, dan di atas 65 tahun. Nah tentu itu beban pembangunan akan semakin berat,” kata dia.

Sumber : tempo.co


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال