DISKUSI: Bappedalitbang Kota Palangkla Raya mengadakan Rakor terkait masalah stunting - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangkla Raya mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor percepatan penurunan stunting di Kota Palangka Raya, Selasa (1/11/2022) di Ballroom Swissbell Hotel Danum Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya.
Mewakili Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Frans Sunyoto dalam laporannya mengatakan kasus stunting di Indonesia sampai saat ini berdasarkan riset telah mencapai 30,8 persen artinya 1 dari 3 anak di Indonesia kekurangan gizi.
“Sehingga pada saat dari masa kandungan hingga usia 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. Jika dibiarkan anak-anak akan mengalami stunting akan mempunyai kemampuan kognitif yang lebih rendah, rentan terhadap penyakit tidak menular dan ketika dewasa mempunyai produktivitas yang rendah,” ungkap Frans.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt Asisten Administrasi Umum Harry Maihadi menyampaikan bahwa stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia. Hal ini menjadi penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang.
Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Dapat dipastikan bangsa ini tidak akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan global.
“Optimalkan penanganan percepatan penurunan stunting yang telah dicanangkan Pemerintah Kota Palangka Raya. Saya harap upaya yang kita lakukan tersebut dapat memperdalam pemahaman masyarakat atas pentingnya pemenuhan gizi ibu hamil dan anak,” bebernya.
Dengan adanya kerjasama lintas sektoral ini melalui peran masing-masing dapat menurunkan dan menekan prevelensi stunting di Kota palangka Raya, serta mencegah kasus stunting yang baru muncul.
Sumber: mediacenter.palangkaraya.go.id