Pelaku UMKM Diimbau Tak Boleh Pakai Software Bajakan, Ini Bahayanya

BAHAYA SOFTWARE BAJAKAN: Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diimbau untuk tidak menggunakan perangkat lunak atau software bajakan - Foto Net.


BORNEOTREND.COM - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diimbau untuk tidak menggunakan perangkat lunak atau software bajakan.

Sebuah laporan dari Kaspersky menyebut, 24 persen (17 persen di Indonesia) perusahaan dengan 50 hingga 999 karyawan, siap menggunakan alternatif perangkat bisnis bajakan untuk mengurangi pengeluaran teknologi informasi (TI).

Melalui siaran persnya, dikutip Selasa (8/11/2022), Kaspersky menyebut di antara jenis usaha berskala kecil (kurang dari 50 karyawan), sebanyak 8 persen (di Indonesia sebesar 4 persen), dicatat siap mengambil langkah tersebut.

Kaspersky menyebut, tindakan ini bisa secara serius mempengaruhi keamanan siber perusahaan, karena musuh secara aktif mendistribusikan file berbahaya dengan kedok perangkat lunak yang paling banyak digunakan.

Kaspersky Security Network (KSN) menyebut, hanya dalam hitungan delapan bulan, sebanyak 9.685 pengguna telah terpapar malware dan perangkat lunak berbahaya yang menyamar sebagai produk perangkat lunak paling populer untuk UMKM.

Secara umum, 4.525 file unik yang berbahaya atau tidak diinginkan disebarkan melalui perangkat lunak terkait UMKM yang didistribusikan secara tidak resmi (termasuk bajakan).

Langkah aman seperti mencari kontraktor dengan biaya terjangkau dan mengadopsi alternatif gratis dari perangkat lunak, menjadi pilihan paling populer di kalangan responden, masing-masing memperoleh persentase 41 persen dan 32 persen.

Namun sebanyak 15 persen, di Indonesia 10 persen, pimpinan usaha yang disurvei, akan mengganti perangkat lunak atau software mereka dengan versi bajakan untuk memangkas biaya.

Datang dengan Trojan

Kaspersky menjabarkan, jenis program yang menurut responden dapat diganti dengan bajakan, mayoritas memilih software untuk manajemen proyek, pemasaran, dan penjualan.

41 persen (Indonesia – 40 persen), bahkan setuju untuk menggunakan perangkat lunak keamanan siber bajakan.

Alexander Shlychkov, Product Marketing Lead di Kaspersky menyebut, kurangnya sumber daya adalah situasi umum yang kerap dihadapi UMKM.

Namun Shlychkov menegaskan, penggunaan perangkat lunak bajakan atau yang diretas, harus sepenuhnya dikecualikan jika organisasi menghargai keamanan, reputasi, dan pendapatannya.


"Salinan perangkat lunak bajakan biasanya datang dengan Trojan dan penambang (miners) dan tidak berisi perbaikan, pembaruan atau tambalan yang dirilis olehpengembang resmi untuk menutup kerentanan yang mungkin dieksploitasi oleh penjahat dunia maya. Alternatif gratis namun resmi adalah pilihan yang jauh lebih baik bagi mereka yang perlu menghemat uang untuk kebutuhan TI," imbuhnya. 

 


Rekomendasi Kaspersky

Untuk itu, Kaspersky memberikan beberapa rekomendasi untuk menghindari kebocoran data dan kerugian finansial, yang disebabkan oleh pemasangan perangkat lunak yang terinfeksi.

Pertama, pastikan karyawan menggunakan akun standar tanpa hak admin. Itu akan mencegah mereka secara tidak sengaja menginstal Trojan yang disalahartikan sebagai perangkat lunak produktivitas.

Kedua, pelaku bisnis dapat menggunakan solusi keamanan gratis. Mereka biasanya memiliki fungsi yang lebih sedikit daripada produk berbayar tetapi mungkin masih membantu. Pilih solusi berdasarkan hasil tes independen, dan unduh langsung dari situs pengembang.

Ketiga, untuk menghindari membayar tagihan para penambang (miners) tersembunyi, cobalah untuk terus memantau efisiensi perangkat.

Jika gawai melambat, terlalu panas, dan mengeluarkan banyak suara bahkan saat tidak ada orang yang menggunakannya, seseorang mungkin telah memasang penambang di perangkat yang membebani prosesor dan kartu video.

Perbarui Sistem Operasi

Gunakan solusi keamanan yang tidak hanya mendeteksi program berbahaya, tetapi juga instalasi yang mungkin tidak diinginkan.

Keempat, perbarui sistem operasi, perangkat lunak keamanan, browser, dan semua program yang digunakan segera setelah pembaruan baru keluar.

Terakhir, cadangkan file penting secara rutin dalam layanan cloud dan padaperangkat keras alternatif. Itu akan memungkinkan Anda memiliki salinan bahkan jika ransomware mengenkripsi data Anda.

Solusi keamanan dengan fitur remediasi akan memungkinkan Anda mengembalikan tindakan yang dilakukan oleh malware di sistem operasi, memberikan perlindungan terhadap cryptolocker.

Sumber : liputan6.com


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال