BORNEOTREND.COM - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
"Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk menurunkan angka stunting nasional," kata Kepala BKKBN Perwakilan Kalsel, Ramlan, belum lama tadi.
Ramlan menjelaskan, peluncuran DASHAT merupakan bentuk kontribusi upaya peningkatkan kualitas manusia Indonesia agar menjadi modal pembangunan di era berdaya saing bonus demografi.
"Jadi kita akan menemui masa bonus demografi yakni usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif," jelasnya.
Adapun masa bonus demografi pada sebuah negara jarang sekali ditemukan bahkan bisa didapatkan dalam waktu kurun ratusan tahun.
Pada tahun 2025 mendatang, di masa itu, jumlah usai produktif lebih banyak dengan rentang usia 15 hingga 64 tahun, dibandingkan usia anak-anak dan lansia.
Dengan meningkatnya jumlah individu yang termasuk dalam usia produktif, masa ini dinilai sebagai peluang besar dalam dunia industri.
“Oleh karenanya, banyaknya usia produktif akhirnya banyak sekali produksi suatu barang yang akan pemerintah ekspor yang bisa mendatangkan devisa untuk kita," tambahnya.
Ramlan menyebutkan, di tahun 2045 diperkirakan Indonesia akan memasuki era emas, dimana Indonesia menjadi salah satu 4 negara besar dalam hal kemajuan ekonomi.
"Karenanya, Indonesia memiliki kekayaan seperti batu bara, kayu maupun kelapa sawit yang hanya ada dimiliki di Indonesia tidak ada di negara lain dan berharap dengan diluncurkannya DASHAT di kampung keluarga berkualitas ini sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) HSU, Anisah Rasyidah mengungkapkan, untuk sasaran program DASHAT ini kepada ibu hamil, ibu menyusui, batita, balita dan calon pengantin.
"Kita langsung juga mendengarkan penyuluhan dari Dinas Kesehatan, masalah bagaimana cara menyajikan gizi seimbang yang diolah bahan-bahan makanan dari sekitar," ujarnya.
Penulis: Fathur