WAWANCARA: Kepala DPPKBP3A Barsel Mario - Foto Nett |
BORNEOTREND.COM- Dari awal 2022 sampai saat ini, sudah ada sebanyak 21 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Dengan jumlah kasus tersebut, Barsel menduduki ranking empat terbanyak se Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Bulan ini saja ada 3 kasus yang terjadi dan memang tidak bisa dipungkiri Barsel masuk ke ranking 4 di Kalteng dalam permasalahan ini,” ucap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Barsel Mario, Selasa (8/11/2022).
Untuk itu, pihaknya akan mengadakan sosialisasi terkait peraturan tentang kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak.
“Kami akan turun langsung. Selain itu untuk menghindari kasus ini, saya meminta agar seluruh masyarakat memperhatikan tentang dampak buruk perkawinan di bawah umur, terlebih dari sisi emosional,” tambahnya.
Untuk perlindungan korban, pihaknya bertugas dalam pendampingan korban, dari pelaporan, proses hukum, visum, ke kejaksaan bahkan saat pulang ke rumah.
“Kami juga bekerjasama dengan unit PPA Polres Barsel. Dan Kami juga akan terus berjuang agar tidak terjadi lagi hal serupa,” tukasnya.
Sumber: Nett