SIMBOLIS: Penanaman pohon di wilayah Pulau Curiak oleh SRO - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kembali menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dalam rangka 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia).
Pada kesempatan kali ini, SRO mengadakan kegiatan CSR mereka di Provinsi Kalsel. Ada 2 kegiatan CSR yang digelar, yaitu pertama SRO mengadakan kegiatan penanaman pohon di Pulau Curiak, Provinsi Kalsel bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan penanaman pohon di 13 kota di Indonesia sebagai selebrasi pencapaian 800 perusahaan tercatat di BEI pada 5 Agustus 2022 lalu. Program penanaman pohon ini lahir untuk mengapresiasi pencapaian pasar modal Indonesia, dengan memberikan dukungan positif bagi masyarakat, terutama dalam upaya pelestarian lingkungan di berbagai penjuru negeri.
Selain itu untuk yang kedua SRO juga memberikan bantuan untuk program percepatan penurunan stunting berupa pembangunan sarana air bersih, alat timbang dan ukur bayi, makanan sehat bayi, serta bantuan kapal motor yang dapat digunakan sebagai posyandu air untuk warga di Kecamatan Aluh-aluh, Provinsi Kalsel.
Dalam menjalankan kegiatan ini, SRO bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dan Kecamatan Aluh-aluh dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IX Kalimantan, Perwakilan Anggota Bursa di Kalsel, dan Galeri Investasi BEI di Kalsel.
Kedua kegiatan CSR tersebut dilakukan bersamaan dengan acara Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2022 di Kota Banjarmasin yang merupakan wadah edukasi pasar modal kepada masyarakat diinisiasi oleh OJK bersama SRO.
Pada seremoni penanaman pohon, Direktur BEI Jeffrey Hendrik, selaku Wakil Ketua Panitia HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia, menyerahkan bantuan 800 bibit mangrove rumbai secara simbolis kepada Amalia Rizki, pendiri Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Turut hadir pula pada seremoni, Direktur Statistik dan Informasi Publik OJK Sujanto dan Deputi Direktur Pengembangan Sistem Informasi Pasar Modal OJK Gustaf Rajagukguk.
Direktur BEI Jeffrey Hendrik dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan penanaman pohon ini merupakan wujud kepedulian serta aksi nyata pasar modal dalam upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan. Penanaman pohon diyakini menjadi salah satu cara dalam upaya mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim. Khusus untuk hutan mangrove, berdasarkan penelitian berperan penting dalam menyerap karbon, bahkan lebih tinggi dari hutan tropis.
"Aksi ini tentunya dapat menumbuhkan jutaan harapan baru bagi kelangsungan masa depan generasi Indonesia. Selai itu, penanaman mangrove diharapkan dapat menjaga ketersediaan pakan bekantan sebagai salah satu hewan yang dilindungi serta mendukung kegiatan perikanan yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama KPEI Iding Pardi selaku perwakilan Panitia HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia, yang berkesempatan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Camat Aluh-Aluh Aditya Yudi Dharma, berupa 10 unit alat timbang dan ukur bayi, paket makanan sehat bayi selama tiga bulan, dua unit kapal motor sebagai posyandu air, serta bantuan fasilitas air bersih, menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pasar modal Indonesia di bidang kesehatan.
"Sebagaimana diketahui, stunting menjadi salah satu gangguan kesehatan yang mengancam tumbuh kembang anak Indonesia. Kecamatan Aluh-Aluh, termasuk wilayah yang mencatatkan jumlah anak penderita stunting terbanyak, sebesar 28% diantara kecamatan lainnya di Kabupaten Banjar. Karena itulah melalui bantuan yang diberikan kami berharap agar tumbuh kembang anak Indonesia, khususnya di Kecamatan Aluh-Aluh dapat termonitor dengan baik sehingga dapat mengalami perbaikan maupun terhindar dari ancaman stunting kedepannya," bebernya.
Hal ini juga sejalan dengan arahan pemerintah dalam rangka menciptakan generasi emas Indonesia di tahun 2045, yang akan menjadi calon pemimpin dan melanjutkan pembangunan bangsa secara berkelanjutan. \
Dilain pihak, Camat Aluh-Aluh Aditya Yudi Dharma menyambut baik bantuan yang diberikan oleh pasar modal Indonesia.
"Bantuan ini sangat berarti dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Kecamatan Aluh-aluh yang memiliki kasus stunting paling banyak di Kabupaten Banjar," tuturnya.
Tidak berbeda, Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia yang juga pengelola pulau Curiak Amalia Rezeki menyambut baik sekaligus berterima kasih atas kepedulian dari pasar modal Indonesia yang telah melakukan penanaman pohon di area konservasi Pulau Curiak.
"Saya meyakini bentuk kegiatan ini tak hanya akan menyelamatkan keberlangsungan hidup bekantan tapi juga akan menyelamatkan peradaban manusia," imbuhnya.
Sekedar diketahui, kegiatan CSR merupakan salah satu kegiatan utama dalam setiap rangkaian kegiatan peringatan HUT Pasar Modal Indonesia. Dana kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia diperoleh dari alokasi fee transaksi bursa dan fee jasa kustodian sentral pada 9 Agustus 2022 sebesar Rp8,85 miliar dan alokasi dana CSR dari penyelenggaraan HUT Pasar Modal Indonesia pada tahun sebelumnya sebesar Rp12,20 miliar.
Selanjutnya dana tersebut akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut antara lain berupa penanaman pohon, pengadaan perahu sekolah, program anak sehat untuk pencegahan stunting, restorasi daerah pesisir termasuk pengembangan kapasitas masyarakat, konservasi pangan lokal, program pemberdayaan sampah, pengolahan dan kampanye sampah plastik, donor darah, bantuan ambulans, serta perbaikan sekolah rusak.
Berbagai kegiatan CSR tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi atas pencapaian pasar modal, sekaligus sebagaibentuk komitmen pasar modal dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya terkait bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial, serta ekonomi. Selanjutnya SRO juga akan berupaya melaksanakan kegiatan CSR lainnya yang bermanfaat dalam jangka panjang bagi penerima, dan sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi prioritas pembangunan nasional.
Sumber: BEI Kalsel