Hilang Kontak Delapan Tahun Lalu, Puing Pesawat MH370 Ditemukan di Madagaskar

PUING MH370: Bongkahan puing pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan oleh seorang nelayan dari Madagaskar - Foto Net.


BORNEOTREND.COM - Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dinyatakan hilang kontak pada delapan tahun lalu atau tepatnya di tahun 2014, dikabarkan kembali ditemukan.

Pesawat jenis Boeing 777 itu diketahui terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia dengan tujuan akhir ke Beijing, China. Saat itu, pesawat Malaysia Airlines MH370 dinyatakan hilang sehingga jadi misteri dunia penerbangan internasional.

1. Puing yang ditemukan diduga berupa pintu roda


Mengutip laporan 9 News, bongkahan puing pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan oleh seorang nelayan dari Madagaskar. Adapun potongan pesawat itu diduga merupakan bagian dari gear landing atau pintu roda.

Dengan ditemukannya potongan puing pesawat yang hancur menguatkan dugaan teori pesawat tersebut sengaja dijatuhkan ke laut.

2. Potongan MH370 sempat digunakan untuk alas mencuci

Nelayan yang menemukan puing tersebut juga mengaku tidak mengetahui bahwa bongkahan berwarna putih itu merupakan bukti penting dari penyelidikan jatuhnya pesawat MH370.

Bahkan berdasarkan penuturannya, puing itu sempat digunakan istrinya sebagai papan cucian. Lebih mengejutkannya lagi, mereka mengaku menemukan potongan MH370 sejak tahun 2017 silam.

3. Menguatkan dugaan pesawat sengaja dijatuhkan

Untuk diketahui, penemuan penting itu diungkap dalam laporan salah satu insinyur asal Inggris, Richard Godfrey dan pemburu rongsokan MH370 Amerika Blaine Gibson.

Para ahli itu menyebutnya sebagai bukti pertama yang menunjukkan bahwa pilot bermaksud menghancurkan pesawat tersebut. Analisis keduanya mengklaim, pesawat itu jatuh dengan cepat dan sengaja.

Hal ini menunjukkan roda pendaratan yang mungkin sedang diaktifkan saat pesawat menabrak Samudera Hindia delapan tahun lalu. Selama pendaratan darurat di atas air, pilot dilatih untuk menarik kembali roda pendaratan pesawat dan menurunkan tutupnya untuk memastikan pendaratan yang terkendali dan berkecepatan rendah. Namun sayap pada MH370 diyakini tidak ditarik untuk memperlambat kecepatan pesawat dan memperpanjang peralatan pendaratan.

Kerusakan dari sisi dalam ke sisi luar puing mengarah pada kesimpulan bahwa roda pendaratan diturunkan saat jatuh. Artinya, ada pilot yang aktif hingga akhir penerbangan.

Tingkat kerusakan dengan retakan pada semua sisi dan benturan ekstrem menembus puing mengindikasikan pesawat pun menerjang dengan kecepatan tinggi. Tindakan ini diyakini untuk memastikan pesawat tersebut pecah menjadi sebanyak mungkin potongan.

Oleh sebab itu dalam laporan baru mereka, Godfrey dan Gibson menyatakan bahwa pesawat itu sengaja jatuh.


"(Ini menunjukan) Fakta bahwa kerusakan terjadi dari sisi interior ke sisi eksterior, mengarah pada kesimpulan bahwa roda pendaratan sangat diperpanjang saat terjadi benturan, yang pada gilirannya mendukung kesimpulan bahwa ada pilot yang aktif hingga akhir penerbangan," ujar mereka dalam laporannya.


“Tingkat kerusakan dengan retakan di semua sisi dan kekuatan penetrasi yang ekstrem dan menembus puing-puing mengarah pada kesimpulan bahwa akhir bahwa penerbangan berubah menjadi penyelaman berkecepatan tinggi yang kemungkinan dirancang untuk memastikan pesawat hancur berkeping-keping," imbuh dia.

Untuk diketahui, Malaysia Airlines MH370 hilang secara misterius dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Kejadian itu menggemparkan dunia penerbangan karena memunculkan berbagai spekulasi dan misteri penerbangan terbesar dalam sejarah.

Dalam insiden tersebut terdapat 239 penumpang dan kru di dalamnya yang telah dinyatakan tewas. Menurut penyelidikan, pesawat Boeing 777-200ER tersebut secara tiba-tiba banting setir jauh ke arah selatan sebelum akhirnya jatuh di Samudera Hindia, sebelah barat Australia.

Sumber : idntimes.com

 
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال