Ini Loh Cara BTPN Syariah Jadikan Perempuan Banjarmasin Berdaya dan Sukses Berwirausaha

 

FOTO BERSAMA: Manajemen BTPN Syariah saat bersilaturahmi dengan belasan perempuan berdaya di Kecamatan Banjarmasin Utara - Foto Dok

BORNEOTREND.COM- Suksesnya BTPN Syariah dalam membuat banyak perempuan menjadi lebih berdaya tidak lepas dari sistem dan pembinaan berkelanjutan yang dilakukan oleh Community Officernya.

Terbaru dalam kegiatan Media Kitchen Tour di Kota Banjarmasin, Kamis (8/12/2022) lalu, Insan Pers diperlihatkan bagaimana Team Community Officer BTPN Syariah di wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara melakukan pembinaan kepada belasan perempuan yang sudah mendapatkan modal usaha.

Dalam pertemuan dengan belasan perempuan disalah satu rumah warga yang ada di Kelurahan Antasan Kecil Timur (AKT), Kecamatan Banjarmasin Barat, Community Officer Rohmah membuka kegiatan dengan terlebih dahulu melakukan sosialisasi terkait pengelolaan keuangan.

“Jadi ibu-ibu saya ingatkan lagi untuk betul-betul mengelola keuangan usahanya dengan sebaik mungkin. Karena ini sangat penting agar usaha ibu bisa terus senantiasa berkembang,” ungkapnya.


Rohmah juga menjelaskan kepada ibu-ibu tersebut, dalam mengelola keuangan usaha hendaknya pendapatan yang dihasilkan dari usaha yang dirintis agar bisa dibagi dalam 4 bagian, pertama untuk makan, kedua menabung, ketiga bayar angsuran dan keempat untuk modal usaha.

“Jadi kalau misalnya dalam sehari dapat 200 ribu rupiah, 50 ribu rupiah disisihkan untuk makan dan keperluan sehari-hari. Lalu 50 ribu rupiah selanjutnya disisihkan untuk bayar angsuran,” tambahnya.

“Kemudian sisa 100 ribu rupiahnya di tabung sebagai dana cadangan jika modal usaha kita uangnya tetap sama seperti yang sudah ditetapkan di awal merintis usaha. Namun jika berkurang hendaknya didahulukan menambah modal usaha ketimbang menabung supaya modal usaha tidak tergerus yang nantinya bisa berakibat pada menurunnya omset pendapatan,” timpalnya lagi.

Jika ini konsisten bisa dilakukan, Rohmah optimis ibu-ibu yang merintis usahanya dengan menggunakan modal usaha dari BTPN Syariah dapat berkembang. Karena pengelolaan keuangan yang baik baginya merupakan salah satu kunci sukses utama saat kita merintis sebuah usaha.

“Selain itu jika bagus pengelolaan keuangan dan berkembang bisnisnya, maka tentunya ibu-ibu juga bisa menambah lagi modal usahanya melalui BTPN Syariah,” terangnya.

Dalam kesempatan ini Rohmah juga bercerita, dalam pertemuan rutin yang digelarnya bersama kelompok binaannya selama 2 minggu sekali, tidak hanya melulu membahas soal masalah keuangan, tapi juga diberikan tema-tema lain sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.

“Bahkan kita juga ada tema pemberdayaan lingkungan sekitar, misalnya ibu-ibu kita latih untuk membuat berbagai produk dari bahan sederhana. Selain itu bercocok tanam di pekarangan rumah juga kita ajarkan untuk menghemat pengeluaran rumah tangga,” jelasnya.


WAWANCARA: Community Officer Rohmah (kiri) bersama Ketua Kelompok AKT Siti Aminah (kanan) - Foto Dok 


Sementara itu, Ketua Kelompok AKT Siti Aminah mengaku senang dengan kegiatan pertemuan rutin yang dilakukan oleh Community Officer BTPN Syariah setiap 2 minggu sekali kepada anggotanya.

Baginya hal ini sangat membantu perempuan-perempuan yang ada di kelompoknya untuk dapat belajar tentang pengelolaan usaha supaya lebih profesional lagi.

“Saya sendiri sudah kurang lebih 9 tahun bergabung di kelompok ini. Dari modal pinjaman hanya 3 juta rupiah kini sudah menjadi 10 juta rupiah. Usaha yang saya kembangkan pun juga beragam, mulai dari kantin disekolah, toko kelontongan di taman jahri saleh hingga jual gorengan di depan rumah,” tuturnya.


DISKUSI: Manajemen BTPN Syariah saat berdiskusi dengan kelompok perempuan berdaya di Kecamatan Banjarmasin Utara - Foto Dok

Dilain pihak, Corporate Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan, bahwa Program Tepat Pembiayaan Syariah memang dirancang oleh BTPN Syariah untuk dapat mendorong lebih banyak masyarakat, khususnya ibu-ibu, untuk dapat lebih berdaya secara ekonomi dengan menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Namun tentunya dalam program ini fokus mereka tidak hanya menyediakan terkait masalah permodalan saja, tapi juga pembinaan yang konsisten dan berkelanjutan agar usaha yang dirintis oleh nasabah bisa sukses dan berkembang.

“Makanya pada awal Program Tepat Pembiayaan Syariah kita bentuk sebuah kelompok kecil dulu. Kita kumpulkan orang-orang yang tertarik mengikuti program ini dalam 1 wilayah, misalnya dalam 1 kelurahan atau kecamatan,” bebernya.

Setelah itu kelompok kecil ini akan dibina secara konsisten selama 5 hari. Dalam pembinaan ini mereka akan diajak untuk berprilaku disiplin, menabung bahkan mulai memikirkan usaha yang akan dirintisnya.

“Dari pembinaan tadi nanti akan terlihat, mana dari mereka yang memang punya komitmen kuat mana yang tidak. Setelah pembinaan ini baru lah kita pilih orang-orang yang memang kita yakini bisa bekerjasama dengan BTPN Syariah untuk mendapatkan modal usaha tanpa agunan,” ujarnya.

Setelah mendapatkan modal usaha tanpa agunan, mereka tetap dilakukan pembinaan secara konsisten oleh BTPN Syariah, salah satunya dengan cara dimonitoring tiap 2 minggu sekali.

“Tujuan monitoring ini untuk memastikan usaha mereka benar-benar bisa berjalan dengan baik. Selain itu ini juga penting bagi tim BTPN Syariah untuk ikut mencarikan solusi jika usahanya terjadi masalah selama perjalanannya,” katanya.

Dengan cara ini dirinya mengklaim di Provinsi Kalsel yang meliputi area yang sudah dijangkau, yaitu Banjarmasin Utara, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan, Gambut, Sungai Tabuk, Landasan Ulin, Martapura Kota, Cempaka, Bati-Bati, Pelaihari, Binuang, Tapin Utara, Barabai, Kandangan dan Amuntai, sudah ada 33.000 UMKM yang menjadi mitra BTPN Syariah di Program Tepat Pembiayaan Syariah dengan pembiayaan yang tersalurkan mencapai 110 Miliar Rupiah.

“Kami tentunya bangga atas pencapaian ini, karena kita bisa membantu banyak masyarakat menjadi UMKM yang tangguh dan berdaya, khususnya ibu-ibu. Dengan demikian mereka tentunya bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarganya masing-masing,” pungkasnya.

Penulis: Arief Rahman

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال