BEKERJA: Seorang pegawai sedang melakukan maintenance di Data Center Banjarbaru – Foto Dok mediacenter.banjarbarukota.go.id |
BORNEOTREND.COM- Menyusul tren positif pertumbuhan ekonomi di Kota Banjarbaru sepanjang 2022, indikator makro lainnya yang tidak kalah merangsek naik ialah Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan mencatatkan IPM di Kota Banjarbaru memuncaki urutan pertama di seluruh daerah se-Provinsi Kalsel.
Kesuksesan Pemko Banjarbaru di bawah kepemimpinan H. M. Aditya Mufti Ariffin, faktanya telah berhasil mendongkrak komponen pembentuk IPM secara keseluruhan. Misalnya saja dari angka harapan hidup di Kota Banjarbaru, dimana bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup yang tinggi di angka 72,36, mengalami peningkatan dari tahun 2021 yakni 72,10.
“Meningkatnya umur harapan hidup menunjukkan derajat kesehatan masyarakat Kota Banjarbaru semakin membaik. Ini komponen penting yang harus kita tingkatkan dengan menyiapkan fasilitas dan layanan kesehatan yang mumpuni serta program di bidang kesehatan yang semakin inovatif,” kata Walikota Banjarbaru H. M. Aditya Mufti Ariffin belum lama tadi.
Selain umur harapan hidup, ada dua komponen dasar lainnya membentuk IPM yakni dimensi pengetahuan dan standar hidup layak. Kedua komponen di bidang pendidikan dan ekonomi ini diakui Aditya menjadi fokus Pemko Banjarbaru selama beberapa waktu ke depan.
“Upaya kita adalah mendorong kualitas pendidikan dan tentu saja mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kota Banjarbaru. Saya yakin ini akan bisa dilakukan dengan kolaborasi Pemko Banjarbaru, swasta dan masyarakat,” tambahnya lagi.
Berbagai program inovatif yang digagas Wali Kota Banjarbaru telah diluncurkan guna mendongkrak sektor-sektor yang menjadi komponen pembentuk IPM. Keberhasilan program-program tersebut, mulai dari RT Mandiri yang kini telah menciptakan lapangan usaha bagi masyarakat, pemberian beasiswa keagamaan bagi santri ke luar negeri, hingga HomeCare yang telah mengakomodir ribuan kebutuhan masyarakat dengan memberikan layanan kesehatan dari rumah ke rumah warga.
Sebagai informasi, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat. Semakin tinggi nilai IPM di suatu daerah, menunjukan pencapaian pembangunan manusia di daerah tersebut semakin baik dan merupakan bukti kerja nyata pemerintah setempat dalam mensejahterakan masyarakatnya.
Menilik data BPS, IPM di Kota Banjarbaru pada tahun 2022 79,68. Hasil penghitungan BPS menggunakan metode terbaru ini menunjukan kenaikan nilai IPM di Banjarbaru jika dibandingkan 2 tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2020 nilai IPM tercatat 79,10 dan 79,26 di tahun 2021.
Berfokus di tahun 2022, nilai IPM Kota Banjarbaru yakni 79,68 menjadi yang tertinggi di antara 12 Kabupaten Kota lainnya yang ada di Provinsi Kalsel. Urutan kedua ditempati Kota Banjarmasin dengan nilai 77,97 dan disusul Kabupaten Tabalong diurutan ketiga dengan nilai 73,13.
Sumber: mediacenter.banjarbarukota.go.id