BENCANA: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang -Foto dok finance.detik.com |
BORNEOTREND.COM- Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang atau dikenal dengan Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara, Kebakaran. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam (3/3/2023) sekitar pukul 20.20 WIB.
Pertamina pun segera turun tangan bersama aparat terkait menangani peristiwa tersebut, sekaligus mengusut tuntas penyebab kebakaran yang menelan korban jiwa 17 orang.
Api akhirnya bisa dipadam,kan dan dilanjutkan proses pendinginan di lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Sebagai informasi, mengutip situs resmi Pertamina, Terminal BBM Plumpang masuk dalam daftar nominasi 7th Most Efficient Storage Terminal pada Global Tank Storage Award 2018.
Menurut publikasi Global Tank Storage, Terminal BBM Plumpang dinilai penting karena memasok sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25% dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
"Thruput BBM rata-rata sebesar 16.504 kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek," dikutip dari situs Pertamina, Sabtu (4/3/2023).
Terminal BBM Plumpang beroperasi mulai tahun 1974 dan memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.
Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
Sementara itu, merespons kebakaran di Terminal BBM Plumpang, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati pun menyampaikan keprihatinannya dan permohonan maaf atas kejadian ini, "Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Jumat (3/3/2023).
Selain itu, Pertamina membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga dan fungsi terkait untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden malam ini.
"Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," kata Nicke.
Sumber: finance.detik.com