VIRUS BERBAHAYA: WHO menyatakan penyebaran kasus virus marburg meningkat cukup serius. -Foto dok health.detik.com |
BORNEOTREND.COM- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan risiko virus marburg (MVD) yang sangat tinggi seiring penyebarannya di Afrika. Virus yang memiliki tingkat kematian bekisar antara 25 hingga 90 persen itu telah menyebar dari distrik pedesaan di Guinea Khatulistiwa ke daerah yang lebih padat penduduknya.
WHO melaporkan penularan penyakit virus Marburg yang terus berlanjut di Guinea Khatulistiwa pada 22 Maret 2023. Jumlah terkonfirmasi saat ini ada 29 kasus, termasuk 27 kematian.
Selain Guinea Khatulistiwa, Tanzania pada Minggu lalu juga telah mengumumkan wabah pertama penyakit virus marburg yang mematikan. Tercatat ada delapan kasus per 22 Maret, lima di antaranya meninggal dunia.
Ini adalah kasus pertama yang terjadi di kedua negara dan wabah saat ini di Guinea Khatulistiwa dianggap sebagai yang terbesar keempat yang pernah tercatat. WHO mengatakan dalam peringatan akhir pekan bahwa risiko nasional di Tanzania terkena virus Marburg sangat tinggi. Namun, jika dilihat dari tingkat global, kasus ini masih tergolong kecil.
"Konfirmasi kasus-kasus baru ini adalah sinyal penting untuk meningkatkan upaya respons untuk menghentikan rantai penularan dengan cepat dan mencegah potensi wabah skala besar dan korban jiwa," kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, dikutip dari Daily Mail UK.
Melihat adanya peningkatan kasus virus Marburg, WHO meminta agar negara-negara yang berdekatan dengan wilayah merebaknya virus untuk meningkatkan pengawasan dalam rangka mengurangi penularan.
"Upaya otoritas kesehatan Tanzania untuk menetapkan penyebab penyakit ini merupakan indikasi yang jelas dari tekad untuk menanggapi wabah secara efektif," kata Moeti.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk secara cepat meningkatkan langkah-langkah pengendalian untuk menghentikan penyebaran virus dan mengakhiri wabah secepat mungkin," imbuhnya lagi.
Sumber: health.detik.com