CERIA: Martina saat melakukan perpindahan FKTP melalui Aplikasi Mobile JKN - Foto Dok Jamkesnews.com |
BORNEOTREND.COM- Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut mobilitas masyarakat juga menjadi semakin cepat. Hal ini dirasakan oleh Martina (30) yang harus mengurus perpindahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dirinya terdaftar karena ingin mengakses layanan kesehatan. Tak perlu ribet, Martina berhasil mengurus keperluannya hanya melalui Aplikasi Mobile JKN milik BPJS Kesehatan.
Sebagai seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Martina paham betul sangat penting baginya untuk selalu mengetahui informasi terbaru tentang BPJS Kesehatan serta sangat penting untuk memastikan agar status kepesertaannya juga selalu aktif. Kini, Martina merasa senang karena informasi-informasi tersebut dapat diperolehnya melalui HP saja dengan mengakses satu aplikasi saja.
“Kini ternyata semakin mudah ya, informasi dan pengurusan keperluan peserta BPJS Kesehatan bisa digapai melalui genggaman kita saja. Menurut saya Aplikasi Mobile JKN ini akan sangat berguna bagi saya dan peserta JKN lainnya karena fitur dan informasinya sudah lengkap disini, bisa cek kepesertaan kita, bisa ubah data juga ternyata disini dan juga ada informasi berita-berita terkini dari media resmi BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Martina kemudian mencontohkan kemudahan itu salah satunya adalah ketika dirinya behasil mengubah FKTP dirinya terdaftar hanya dalam waktu sekejap melalui aplikasi tersebut.
“Nah, pengalaman nyatanya saya sendiri sudah merasakan kemudahan menggunakan aplikasi ini, saya berhasil ubah faskes saya secara mandiri tanpa perlu dilayani oleh petugas di loket Kantor BPJS Kesehatan. Prosesnya mudah dan jelas sehingga bisa dipahami dalam sekali proses saja, kedepan nanti saya kalau perlu layanan lagi pasti cukup pakai aplikasi ini saja cukup,” sambung Martina yang merupakan peserta Program JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU).
Martina meyebut pilihan-pilihan kanal layanan yang ada bagi peserta BPJS Kesehatan ini menjadikan layanan BPJS Kesehatan semakin mudah dan solutif bagi seluruh pihak.
“Selain Aplikasi Mobile JKN ini saya juga pernah mengakses layanan PANDAWA, pernah juga coba cek status kepesertaan lewar CHIKA di facebook messenger. Semakin banyak pilihan titik layanan yang disediakan ini tentu akan membangun persepsi masyarakat bahwa layanan peserta BPJS Kesehatan selain semakin beragam, tentu semakin mudah, pasti dan solutif,” sambungnya.
Martina mengaku selain merasa senang karena dipermudah dalam urusan administrasi kepesertaanya, Ia juga mengaku senang karena hingga saat ini bisa turut berkontribusi pada Program JKN melalui kepesertaan dan iurannya sekeluarga.
“Bukan berarti dengan ikut BPJS Kesehatan lalu kita harus memakainya kan untuk bisa merasakan rasa syukurnya, karena kalau mau menggunakan berarti kita sakit. Kalau saya lebih memilih untuk tetap sehat dan rutin membayar iuran karena kan bisa membantu peserta lain untuk berobat, sekaligus juga menjadi ladang untuk beramal dan berbuat baik,” ujarnya.
Martina dan keluarga sendiri tidak merasa keberatan dengan adanya iuran yang ditanggungkan kepada penghasilan sang suami dari tempat kerjanya.
“Alhamdulillah saya sekeluarga sama sekali belum pernah sampai sakit dan menggunakan BPJS Kesehatan kami. Tapi kami tentu sama sekali tidak pernah merasa keberatan dengan iuran yang ditanggung dari gaji suami saya karena manfaatnya yang bisa diperoleh dengan ikut serta dalam program ini sangatlah luar biasa, terutama manfaat perlindungan dari rasa takut untuk berobat apabila kita sakit. Ibaratnya dengan ikut serta dalam Program JKN ini seperti sedia payung sebelum hujan, ya hujan itu ibaratnya sakit itu, tapi mudah-mudahan tidak akan pernah kami merasakannya,” tandas Martina.
Sumber: Jamkesnews.com