FOTO BERSAMA: Peserta pelatihan dan narasumber pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Tanah Bumbu berfoto bersama – Foto Dok Jack |
“Masih ada yang menggangur, belum ada modal, di antara banyak persoalan lainnya, kami ingin tuntaskan program pelatihan di BLK Tanah Bumbu sehingga tidak ada lagi persoalan yang tersisa dari program ini. Bagi kami tidak cukup peserta pelatihan hanya mendapatkan sertifikat keahlian. Tetapi program ini bisa diungkit lagi agar memberikan dampak yang lebih jauh lagi yaitu memberikan ruang untuk menjadi pelaku usaha di Kabupaten Tanah Bumbu,” kata Riza usai memaparkan model koperasi multi pihak kepada para alumni.
STP dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian kabupaten Tanah Bumbu, Arbani menambahkan, rencana pendirian koperasi bagi alumni BLK sudah tepat sebagai wadah untuk membantu aktualisasi bagi para alumni di sektor ekonomi, karena para alumni BLK memiliki potensi yang cukup besar karena mereka memiliki keahlian di bidang masing-masing. “Tinggal bagaimana mengolah potensi ini agar memiliki daya tawar dengan market yang dibutuhkan.” kata Arbani usai memberikan materi sosialisasi koperasi bagi alumni BLK Tanbu, Rabu (17/5/2023) lalu di Ruang Digital Live Room Kantor Bupati Tanbu.
Arbani mengatakan, sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki potensi ekonomi yang terus tumbuh dan berkembang, Tanah Bumbu tentu membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) ahli dan bersertifikat kompetensi untuk mengisi lapangan kerja di perusahaan serta membuka kesempatan bagi para alumni untuk bisa berkembang lebih jauh tentu akan menjadi lebih baik lagi.
Sementara itu, Ketua Rumah Inspirasi Kreatif (RIK) yang turut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan siap mendukung berkembangnya industri kreatif di Tanah Bumbu.
“Saat lambung menuntut haknya di pagi hari sementara kita sudah “tersebar” mencari nafkah, langkah kaki kita akan singgah di warung makan atau gerobak mangkal milik pelaku UMKM untuk mencari sarapan. Saat stok beras menipis dan persediaan sayuran segar di kulkas sudah habis, tujuan kita adalah ke warung kelontong terdekat milik pelaku UMKM. Saat ingin mengemil makanan ringan, atau saat ke luar kota dan hendak membeli oleh–oleh. Kembali, hasil produksi UMKM-lah yang akan kita cari. Artinya apa? keberadaan UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, merupakan salah satu urat nadi aktivitas ekonomi kita sehari. Oleh karena itu lewat pelathan-pelatihan keterampilan dan diiringi dengan kreatfitas peserta seperti ini, kita berharap akan tumbuh wirausaha-wirausaha UMKM baru yang mandiri di masa mendatang,” Kata Ketua RIK Anwar Ali Wahab.
Terkait dengan gagasan koperasi di lingkungan siswa BLK, sebut Anwar, tentu hal tersebut sangat bermanfaat agar para siswa atau peserta lebih percaya diri dalam mengembangkan kewirausahaan mereka kelak.
Adapun rancangan bidang-bidang usaha yang akan dikembangkan untuk oleh koperasi ini adalah Bengkel Kendaraan, Café, Tailor dan Garmen serta bidang lainnya yang potensial untuk dikembangkan dan dirasa tepat untuk dikerjakan.
Penulis: Jack