FOKUS HILIRISASI: Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan -Foto dok finance.detik.com |
BORNEOTREND.COM- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pesan kepada siapapun yang nanti menjadi pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pesan yang Luhut sampaikan agar fokus melanjutkan program hilirisasi.
Ia juga meminta agar pembicaraan soal politik dikurangi. Luhut mengungkapkan hal tersebut dalam Seminar yang diselenggarakan Ikatan Alumni ITB angkatan 1978 di The Westin Jakarta, Selasa (9/5/2023) lalu.
"Ini (hilirisasi) nggak akan selesai sampai 2040, jadi siapapun presiden yang akan datang, lu kerjain ini aja deh, nggak usah banyak omong," katanya, dikutip lagi, Sabtu (13/5/2023).
Luhut menegaskan mengeksekusi dan mengkombinasikan hilirisasi, nikel, bauksit, hingga copper atau tembaga merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Dengan hilirisasi Luhut berharap produk tersebut memberikan nilai tambah dan memberi kesejahteraan bagi Indonesia.
"Itu harus kita jawab, bagaimana kita mengeksekusi hilirisasi ini, mengkombinasikan dari nikel, bauksit, copper. Bagaimana menjadi suatu produk yang punya nilai tambah membuat kesejahteraan bangsa republik kita ini," tegasnya.
Ia pun menyoroti pihak-pihak yang hanya memberikan janji surga, tanpa disertai cara mewujudkannya. Karena menurutnya cara perwujudan dari sebuah janji atau kebijakan lebih penting.
"Makanya Bappenas itu saya koreksi juga ke bapak Presiden. Pak itu sudah janji surga, keadilan kemakmuran, itu terus bahasanya. Tapi how we do it? how do we execute? itu yang menurut saya lebih penting," terangnya.
Terkait hilirisasi, Luhut memang sangat vokal dalam menggenjot program tersebut. Sebelumnya, Luhut pernah mengatakan pengolahan bahan mentah menjadi produk industri (hilirisasi) dan penerapan transformasi ekonomi, salah satu kunci untuk Indonesia menjadi negara maju di 2045.
Hal ini diungkapkan dalam Business Forum di Seoul, Jumat kemarin. Ia melanjutkan, bahwa implementasi kebijakan hilirisasi selama ini terbukti memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Kontribusi itu berkaitan dengan meningkatkan nilai ekspor, memberikan kontribusi terhadap PDB, memperbaiki neraca perdagangan, penyerapan tenaga kerja, mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan.
"Akibatnya sekarang ada banyak investasi yang tidak hanya fokus di Pulau Jawa dan jumlah ekspor kita pun meningkat," tutur Luhut dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/3/2023).
Sumber: finance.detik.com