BORNEOTREND.COM – Dalam rangka mencegah paham intoleran, radikalisme dan terorisme, siswa dan siswi serta para guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu mendeklarasikan Ikrar Kebangsaan di lapangan upacara, Senin (19/6/2023).
Kepala SMAN 1 Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Drs Abdul Rokhim MM dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur karena telah diberikan kesehatan untuk mendeklarasikan Ikrar Kebangsaan untuk pencegahan terorisme, radikalisme dan terorisme.
Abdul Rokhim menilai, paham-paham terorisme, radikalisme dan terorisme secara jelas melanggar hukum dan dilarang Undang-Undang yang dikeluarkan Pemerintah baik itu Kepres dan Perda bahkan surat edaran melalui Polri dan Pemda.
Oleh karena itu, dia meminta siswa dan siswi sebagai sesama pemeluk agama harus saling menghargai dengan sesama agama lainnya baik Nasrani, Hindu maupun Buddha serta agama yang diakui oleh Negara Republik Indonesia.
Dia juga meminta siswa dan siswi menghindari paham-paham yang sifatnya membuat kontroversi dan perpecahan.
“Adanya paham radikalisme yang akan membawa kalian terhipnotis dikosongkan pikiran kalian sehingga kalian akan menjadi penggerak dalam paham-paham tersebut, terutama yang saat ini disorot yaitu pemeluk agama Islam. Kalian harus menghindari karena sasaran-sasaran yang saat ini diincar oleh mereka yaitu di umur-umur kalian. Oleh karena itu kami para guru sangat mengapresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Polres Tanah Bumbu ini jangan sampai mengikuti mazhab lain, ikuti mazhab agama Islam yang sudah turun-temurun di Indonesia apabila kalian menemukan kegiatan-kegiatan yang kalian anggap mengandung paham-paham intoleran, radikalisme dan terorisme ini harus kita hindari,” pesan Abdul Rokhim di hadapan para guru dan peserta didik.
Sementara itu, IPTU Eko Puji Santoso sebagai perwakilan Polres Tanah Bumbu yang hadir dalam deklarasi Ikrar Kebangsaan, mengucapkan terima kasih kepada para guru serta siswa dan siswi karena sudah memberikan ruang untuk melakukan kegiatan deklarasi Ikrar Kebangsaan di SMAN 1 Simpang Empat.
Eko Puji Santoso menyebutkan kemungkinan berkembangnya paham-paham radikal khususnya di lingkungan sekolah sangat rentan merasuki para pelajar.
Dia mencontohkan aliran-aliran intoleran misalnya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang kemudian Ormas itu dibubarkan Pemerintah karena disinyalir paham yang mereka anut ingin mengubah Negara kita menjadi Khilafah.
“Kita sangat menghindari penyebarannya terutama di SMAN 1 Simpang Empat karena anak-anak kita sangat rentan berhadapan langsung dengan para orang-orang yang menganut paham tersebut,” sebutnya.
Menurutnya, salah satu contoh intoleran yang dilakukan HTI yaitu demo yang anarkis bahkan ada yang sampai merusak fasitas umum yang seharusnya dipelihara, ini malah justru dirusak. Tindakan seperti ini merupakan indikasi terhadap orang-orang yang sudah terpapar oleh paham tersebut.
Lebih lanjut, IPTU Eko mencontohkan paham radikalisme yaitu melarang temannya melaksanakan kegiatan temannya yang beragama lain maupun sesamanya.
“Itu merupakan salah satu ciri radikalisme kemudian merundung temannya ataupun membully temannya sendiri,” katanya.
Sedangkan terorisme, Eko mencontohkan tindakan ini seperti pelaku bom yang ada di Polres Poso.
Menurutnya, di era informasi yang tidak terbatas ini dan siswa serta siswi yang memiliki handphone sendiri diminta untuk bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Terlebih lagi tahun depan akan digelar Pemilu serentak dimana banyak sekali konten-konten yang bersifat negatif dan jangan sampai para siwa langsung percaya dengan konten-konten tersebut harus disaring terlebih dahulu dan bila tidak mengerti tanyakan kepada yang lebih mengerti dengan postingan tersebut.
“Demi mencegah paham-paham tersebut kita akan berikrar sebagai bentuk moralitas untuk sama-sama mencegah dan mengantisipasi adanya perpecahan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu,” katanya.
TANDA TANGAN:Kepala SMAN 1 Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Drs Abdul Rokhim MM menandatangani Ikrar Kebangsaan - Foto Dok Humas Polres Tanbu |
Usai kata sambutan, seluruh siswa dan siswi serta para guru SMAN 1 membacakan ikrar yang dipimpin Bhabinkamtibas Desa Barokah AIPTU Iwan Setiawan.
Adapun isi teks deklarasi Ikrar Kebangsaan tersebut yakni segenap dewan guru dan siswa-siswi SMAN 1 Simpang Empat menolak segala bentuk aksi kekerasan, intoleran, radikalisme dan terorisme serta siap meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya dan usaha pembentukan paham radikalisme.
Yang kedua, cinta dan patuh terhadap Undang-Undang Dasar tahun 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketiga, bersedia mencegah penyebaran seluruh paham yang mengancam persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keempat, selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yang moderat yang mencerminkan agama memberikan rahmat seluruh alam.
Yang terakhir kelima, menjaga dan memelihara semangat toleransi beragama demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Setelah dilaksanakan pembacaan ikrar kegiatan dilanjutkan dengan penandatangan ikrar oleh Kepala SMAN 1 Simpang Empat, perwakilan Polres Tanah Bumbu dan perwakilan Ketua OSIS SMAN 1 Simpang Empat.
Penulis: Jack