KESENJANGAN SOSIAL: Ilustrasi Kemiskinan -Foto dok finance.detik.com |
BORNEOTREND.COM- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai akibat kebijakan pemerintah yang belum mendukung pelaku usaha kecil berdampak makin melebarnya kesenjangan antar si kaya dan si miskin.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, data indeks gini ratio Indonesia yang pada September 2022 sebesar 0,381. Indeks gini ratio digunakan untuk mengukur kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia, di mana teorinya semakin kecil angkanya maka kesenjangan tidak terlalu lebar.
"Kalau tidak salah saat orde baru itu kita mencatat indeks gini ratio kita sekitar 0,200, masih agak bagus artinya yang kaya dan miskin tidak terlalu jauh. Pernah pada sekitar 2013-2014 sudah mencapai 4 koma berapa, sekarang turun lagi," bebernya.
Saat ini pemerintah sedang berupaya terus menurunkan indeks gini ratio tersebut. Ia berharap peran KPPU juga dapat mendukung upaya tersebut melalui pencegahan kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di Tanah Air.
"Dulu banyak sekali KKN, maka terjadi persaingan melawan hukum. Mulanya dibebaskan bersaing secara fair tapi melawan hukum dengan cara korupsi, menyuap, memalsu dokumen dan sebagainya maka dibentuk KPPU," imbuhnya.
Sumber: finance.detik.com