BORNEOTREND.COM- Lebih andal dan efisien, PT Panca Perkasa Indoprima Sebamban Terminal Utama (PT PPI) beralih menggunakan listrik PLN secara penuh dengan kapasitas 1.975 kVA melalui program Captive Power Acquisition.
Secara simbolis, pengaktifan pelanggan di site PT PPI dilakukan, Selasa (20/6/2023) lalu di Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dalam sambutannya, Direktur PT PPI Ikhsan mengapresiasi langkah PLN yang telah mengabulkan permohonannya untuk menjadi pelanggan PLN secara penuh.
"Tentunya kami berterima kasih kepada PLN Kalselteng, karena saat ini kami resmi menjadi pelanggan. Walaupun PLN harus membangun jaringan baru ke site kami, ini luar biasa", ujar Ikhsan.
Dirinya menuturkan bahwa dengan beralih ke listrik PLN, PT PPI bisa menekan biaya operasi untuk pembangkit secara mandiri.
"Menurut perhitungan, kami bisa menghemat sekitar Rp700 juta per bulan hanya untuk penyediaan listrik, tidak termasuk biaya pemerliharaan dan pembelian spare part jika terjadi gangguan," tambahnya.
Dirinya berharap kerjasama dengan PLN ini bisa berjalan terus menerus dan lancar, dan bisa memasok kebutuhan listrik PT PPI dimanapun berada.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Muhammad Joharifin mengatakan, bahwa kerja sama PLN dan PT PPI melalui program Incentive Captive Acquisition adalah kerjasama lanjutan karena sebelumnya sudah dilakukan pada Januari 2022 lalu di Bunati, Kabupaten Tanbu, Provinsi Kalsel.
"Kami sangat senang PT PPI telah menjadi keluarga besar PLN, menjadi pelanggan PLN yang telah mempercayakan kebutuhan energi listriknya kepada PLN secara penuh," kata Joharifin.
Melalui layanan Captive Power Acquisition, pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke listrik PLN akan mendapatkan insentif tarif listrik sekaligus keandalan pasokan listrik secara penuh dari PLN.
"Kami pastikan kepada para investor Industri di Kalselteng tidak perlu ragu, kami siap memenuhi berapa pun kebutuhan suplai tenaga listrik untuk menjalankan operasional Industri," tambahnya.
Surplus daya mampu sistem interkoneksi PLN antara Kaltim - Kalsel - Kalteng saat ini mencapai 429 MW, sehingga ini sangat siap untuk menyambut pertumbuhan industri di Kalimantan.
"PLN siap mendukung pertumbuhan industri yang semakin berkembang, hal ini sejalan dengan misi PLN yakni untuk mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat," timpalnya lagi.
Dengan potensi besar pada sektor industri dan pertambangan di Provinsi Kalsel, PLN akan terus berupaya meningkatkan keandalan suplai listrik di sisi jaringan distribusi pelanggan.
"Kami akan berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan suplai tenaga listrik terbaik untuk mendukung operasional perusahaan, sehingga Anda Fokus Bisnisnya, Kami Urus Listriknya," tutupnya.
Kalsel sebagai wilayah penyangga ibu kota negara diprediksi akan semakin tumbuh banyak industri dan jadi sentra ekonomi baru. Dengan ketersediaan daya listrik yang prima, PLN pastikan kebutuhan daya di wilayah Kalselteng dapat terlayani dengan baik.
Sumber: PLN UID Kalselteng