DISKUSI: Rapat keberlanjutan pembangunan jembatan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut yang dipimpin Sekda Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar - Foto Dok wasaka.kalselprov.go.id |
BORNEOTREND.COM- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mendorong percepatan pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut. Rencananya pengannggaran akan dilaksanakan kembali pada 2024.
Hal ini terungkap pada rapat keberlanjutan pembangunan jembatan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, Selasa (6/6/2023) di ruang Aberani Sulaiman, Kantor Setda Provinsi Kalsel di Banjarbaru.
Disampaikan Roy, berdasarkan arahan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin, pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut menjadi prioritas.
“Atas arahan pimpinan menjadi prioritas, penganggaran dimulai 2024, kabupaten kota juga diminta mengalokasikan,” tegasnya.
Dijelaskannya juga, Pemprov Kalsel akan menganggarkan Rp300 miliar hingga 5 tahun ke depan dimulai dari 2024. Kabupaten Kota juga akan menganggarkan sebesar Rp100 miliar selama 5 tahun.
“Pemprov menganggarkan Rp300 miliar, lalu Kabupaten Kota Rp100 miliar dimulai pada tahun 2024 selama 5 tahun, sambil kita mencari pembiayaan yang lain,” katanya.
Bahkan direncanakan dalam waktu dekat pihaknya menyiapkan penandatanganan MoU atau kesepakatan bersama terkait penganggaran yang akan dilaksanakan pada 2024.
"Pada rapat ini juga dibahas terkait ketinggian jembatan, dimana direkomendasikan minimal 30 meter untuk keselamatan pelayaran," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru Said mengaku, siap menganggarkan berdasarkan permintaan Pemprov Kalsel.
“Kami siap 100 miliar, jembatan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, dengan adanya jembatan ini nantinya meningkatkan kunjungan wisatawan,” bebernya.
Disampaikanya, pembangunan jembatan secara teknis sudah layak karena sudah memenuhi syarat, tinggal menentukan ketinggian jembatan.
Bahkan sudah ada investor dari China yang berminat dan telah bertemu dengan Bupati Kotabaru.
“Sudah ada investor yang berminat dari China, investor sudah menghadap bupati, bahkan sudah meninjau lokasi dan tinggal dihubungi lagi,” tuturnya.
Dilain pihak, Staf Khusus Gubernur Rizal Akbar berharap, jembatan penghubung ini segera dapat terealisasi. Karena jika terhubung langsung akan memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kotabaru.
"Di kawasan Kotabaru memiliki potensi kedalaman laut 22 meter yang cocok untuk pelabuhan internasional. Selain itu juga ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih. Karena itulah sudah selayaknya dibangun jembatan penghubung agar nantinya Kotabaru bisa menjadi sebuah kawasan yang akan menjadi pusat perkotaan dengan jasa kepelabuhan, pergudangan, industri pengolahan hasil laut dan kepariwisataan. Terlebih Kalsel saat ini telah mendeklarasikan diri sebagai Gerbang Ibu Kota Nusantara," tukasnya.
Dalam kegiatan kali ini, turut hadir juga Staf Khusus Gubernur Kalsel Noor Aidi, Samahuddin Muharram, Perwakilan dari Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan serta perwakilan dari Komando Armada II Angkatan Laut, Sekda Tanah Bumbu Ambo Sakka, Kepala Bappeda Kalsel Ariadi Noor, Kepala Dishub Kalsel Fitri Hernadi dan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Gusti Rahmat.
Sumber: wasaka.kalselprov.go.id