Ziarah ke Makam Raja-Raja Pagatan, Pendiri Kota Pagatan Ternyata Datuk Bupati Zairullah

ZIARAH MAKAM: Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar melihat langsung kondisi makam para Raja dan pendiri Kota Pagatan – Foto Dok Humas Pemkab Tanbu

BORNEOTREND.COM – Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar langsung berziarah ke makam para Raja dan pendiri Kota Pagatan di Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu setelah mendengar kondisi makam yang tidak terawat.

Tiba di lokasi, Zairullah ingin melihat langsung kondisi terkini makam yang merupakan situs bersejarah di Kabupaten Tanah Bumbu itu.

“Minggu (18/6) Pak Bupati meninjau pemakaman Poenna Dekke dan Raja-Raja Pagatan,” ungkap Kepala Desa Kampung Baru, Andi S Jaya, Senin (19/6/2023).

Andi menambahkan, ini gayung bersambut, pendiri Kota Pagatan ternyata datuknya orang nomor satu di Bumi Bersujud ini.

Fakta ini diketahui setelah Bupati Zairullah mengadakan ziarah ke makam Raja Pagatan ke-8. Setelah silsilah dirunut, perintis dan pendiri Kota Pagatan ternyata datuknya Zairullah.

Situs makam Raja dan keluarga Raja Pagatan serta pendiri Kota Pagatan yang berada di Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu terletak di sisi jalan menuju Desa Mattone.

Makam tersebut tersusun di dua hamparan di tepi jalan menuju tersebut. Pada sisi pemakam sebelah timur berbatasan dengan tepi pantai Pagatan, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan jalan Desa Mattone.

“Dengan adanya situs makam Raja dan keluarga kerajaan, menunjukkan di Kota Pagatan pernah berdiri sebuah kerajaan yang merupakan cikal bakal lahirnya Kota Pagatan. Sayangnya situs bersejarah ini kurang terawat, sehingga perlu perhatian dan penanganan,” kata Andi. 

Andi mengatakan, dengan adanya makam para Raja ini setidaknya generasi sekarang dan akan datang mengetahui bahwa di Kota Pagatan dulunya ada sebuah kerajaan.

Terkait makam para raja itu, salah satu keturunan keluarga Kerajaan Pagatan Andi S Jaya menjelaskan, Raja Pagatan secara keseluruhan berjumlah 8 orang.

Raja I bernama La Pangewa memerintah 1755-1800. Raja II La Palebi memerintah 1832-1838. Raja III adalah La Maliweng, memerintah dari 1838-1855. Berikutnya Raja IV yakni Ratu Senggeng, memerintah 1855-1856. Raja V adalah La Matunru 1856-1863. Raja VI La Makkarau 1863-1871. Raja VII Andi Tangkung 1871-1893. Dan Raja terakhir yang VIII adalah Andi Salo, memerintah 1893-1908.

“Ke-8 raja ini, mereka lah yang memerintah di zamannya. Tak hanya para raja, di pemakaman itu juga dikubur pendiri sekaligus perintis Kota Pagatan sebelum kerajaan berdiri, yakni Poeanna Dekke,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Tanah Bumbu, H Syamsudin saat ditanya soal makam para Raja dan keluarga Kerajaan Pagatan mengaku sudah mendapat instruksi Bupati Tanah Bumbu untuk mencari dan membersihkan area pemakaman.

“Saya memang sudah diperintah Pak Bupati terkait hal ini. Hari ini mulai kita bersihkan,” ungkap H Syamsudin.

Bupati kemudian langsung berziarah ke makam para Raja dan pendiri Kota Pagatan.

Selain ziarah, orang nomor satu di Bumi Bersujud ini melihat langsung kondisi terkini makam yang merupakan situs bersejarah di Kabupaten Tanah Bumbu itu.

“Nah, terkait kondisi pemakaman yang kurang terawat, Bupati berjanji akan mempaving area pemakaman dan merawat situs peninggalan bersejarah ini. Bapak Bupati menyampaikan seperti itu, beliau akan memperhatikan,” ungkap Andi.

Penulis: Jack

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال